Jokowi Pertimbangkan Beli Minyak Mentah Rusia

Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo mempertimbangkan untuk membeli minyak Rusia di tengah kenaikan tekanan kenaikan biaya energi. Sebagai net importer minyak mentah, Indonesia menanggung beban subsidi sangat besar ketika harus membeli minyak dengan harga mahal.
"Semua opsi selalu kami pantau. Jika ada negara (dan) mereka memberikan harga yang lebih baik, tentu saja," ujarnya ketika ditanya apakah Indonesia akan membeli minyak dari Rusia, dalam wawancara dengan Financial Times, dikutip Selasa (13/9).
Sebelumnya, pada Maret lalu, PT Pertamina (Persero) telah melontarkan wacana pembelian minyak dari Rusia dengan harga kompetitif. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan rencana ini akan dilakukan setelah proyek Refinery Development Master Plant (RDMP) di kilang minyak Balongan, selesai pada Mei 2022.
“Selesai di revamping Kilang Balongan, kami akan melakukan pengadaan dari Rusia,” ucapnya dalam rapat kerja di Komisi VI DPR, Senin (28/3).
Dalam rencana pembelian minyak dari Rusia, Pertamina juga berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Bank Indonesia (BI). Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada isu politis yang menjadi hambatan bisnis yang dilakukan.
Melihat perkembangan situasi global yang terjadi, Nicke menegaskan kerja sama tersebut bersifat business to business (b-to-b). Namun demikian, Pertamina perlu memastikan bahwa perusahaan minyak Rusia yang akan bekerja sama tidak sedang dalam status trekena sanksi perdagangan.
“Untuk masalah isu politis tidak ada masalah, sepanjang perusahaan yang nanti deal tidak kena sanksi (dagang). Untuk pembayaran mungkjin nanti melalui India,” ujar Nicke.
Sebagai informasi, minyak mentah Rusia dikabarkan menjadi yang paling murah di tengah melejitnya harga minyak pasar internasional. Bahkan, minyak mentah negeri Beruang Merah tersebut bisa didiskon hingga 30 persen