Jakarta, FORTUNE- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika kini memasuki tahap pengembangan baru seiring meningkatnya frekuensi event dan aktivitas di wilayah tersebut.
InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pengelola menyampaikan, pada fase ini tengah dipersiapkan kehadiran brand internasional, pengembangan marina untuk memperkuat konektivitas laut, pembentukan eastern premium zone, penguatan central zone sebagai tuan rumah event global, serta komersialisasi area hunian dan retail–lifestyle untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Direktur Utama ITDC, Ahmad Fajar, menegaskan bahwa pengembangan tahap berikutnya dilakukan untuk menegaskan posisi strategis KEK Mandalika sebagai destinasi wisata hiburan dan olahraga, atau sportstainment destination. Kawasan ini juga berperan sebagai pencetak nilai tambah bagi perekonomian nasional, khususnya melalui pemanfaatan Pertamina Mandalika International Circuit sebagai magnet kunjungan wisatawan.
“Setiap aktivasi di sirkuit dan kawasan dirancang untuk menciptakan multiplier effect yang nyata, mulai dari peningkatan kunjungan wisatawan, penguatan perputaran ekonomi lokal, hingga penyerapan tenaga kerja,” kata Ahmad Fajar dikutip dari keterangan resmi, Rabu (17/12).
Ahmad menambahkan, sejumlah event di Mandalika memberikan dampak ekonomi yang signifikan, salah satunya yang digelar di Pertamina Mandalika International Circuit. Event MotoGP Indonesia, misalnya, menunjukkan tren kenaikan jumlah penonton dari tahun ke tahun, dengan total mencapai 140.324 ribu orang.
Ajang ini juga tercatat menciptakan dampak ekonomi hingga Rp4,96 triliun, media value sebesar Rp1,33 triliun, dan menyerap lebih dari 3 ribu tenaga kerja lokal. Selain menjadi tuan rumah balapan kelas dunia, Pertamina Mandalika International Circuit saat ini mencatat lebih dari 309 aktivasi per tahun yang mencakup olahraga internasional, hiburan, budaya, serta kegiatan komunitas.
Kegiatan berkelanjutan tersebut mendorong perkembangan ekosistem usaha di kawasan The Mandalika, terlihat dari keberadaan 128 homestay, 965 kamar hotel, puluhan restoran, UMKM, dan berbagai fasilitas pendukung pariwisata.
“Event besar menjadi anchor, namun dampak sesungguhnya tercermin dari kesinambungan aktivitas kawasan,” tutur Ahmad.
KEK Mandalika memiliki luas 1.175 hektare dengan garis pantai sepanjang 16 kilometer. Kawasan ini mendapatkan beragam fasilitas fiskal dan nonfiskal, termasuk insentif pajak, pembebasan bea masuk, dan skema pemanfaatan lahan jangka panjang hingga 80 tahun, sehingga memberikan kepastian dan daya tarik bagi investor.
Hingga kuartal IV-2025, total investasi yang masuk ke KEK Mandalika tercatat mencapai Rp5,73 triliun dengan estimasi Internal Rate of Return (IRR) sebesar 11,2 persen.
“Tumbuhnya UMKM, meningkatnya tingkat okupansi hotel yang kini berada di kisaran 54 persen per tahun, serta meningkatnya kepercayaan investor terhadap KEK Mandalika sebagai KEK pariwisata,” kata Ahmad.
