Kemendag Fokuskan 3 Program Prioritas Ini Dalam Rencana Kerja 2024

Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto, menjelaskan bahwa guna menciptakan efisiensi rantai pasok pangan, Kemendag akan terus memantau dan mewaspadai pergerakan harga komoditas, terutama yang berkaitan dengan inflasi. "Rantai pasok yang efisien dapat meningkatkan volume perdagangan dan nilai tambah untuk mendukung pemerataan pembangunan berkelanjutan," katanya.

Sementara itu, pemanfaatan teknologi juga akan dilakukan oleh Kemendag, mencakup penguatan logistik nasional, peningkatan kapasitas pelaku usaha perdagangan, dan perlindungan konseumen serta penguatan iklim persaingan usaha yang sehat.

“Menerapkan QRIS di toko swalayan, mendorong edukasi, dan meningkatkan literasi digital kepada pedagang, dan pengelola Pasar Rakyat, perluasan pemanfaatan SRG (Sistem Resi Gudang) dan peningkatan pengawasan rantai pasok pangan,” kata Suhanto.

Adapun, untuk memperkuat daya saing ekspor, Kemendag telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengantisipasi berbagai situasi yang mempengaruhi kinerja ekspor nasional.

Kemendag menetapkan indikator sasaran pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 3,3-4,5 persen pada 2024. Kemendag juga menargetkan pertumbuhan ekspor riil barang dan jasa naik sebesar 7,0 persen dan rasio ekspor jasa terhadap PDB ditargetkan sebesar 1,8-2,0 persen pada 2024.

"Selain itu, neraca perdagangan ditargetkan akan mengalami surplus sebesar 22,5– 47,1 miliar dolar AS pada 2024," ujarnya. 

Untuk mewujudkan transformasi SDM perdagangan, Kemendag akan berfokus pada transformasi budaya belajar dan organisasi pembelajaran berkelanjutan, dengan penguatan pada tiga pilar mencakup kelembagaan, kebijakan, dan teknologi.

Pelatihan SDM ekspor dan jasa perdagangan juga akan digencarkan dengan pendampingan berupa Export Coaching Program. Hal ini akan terkandung dalam peta jalan Rencana Aksi Tahunan Transformasi SDM Perdagangan 2023-2024.