Jakarta, FORTUNE - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan wabah Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) tidak memengaruhi stok ternak untuk perayaan Iduladha tahun ini. Pasalnya, tingkat kematian ternak akibat PMK tergolong sangat kecil, yaitu sekitar 2 persen.
Berdasarkan data nasional tahun lalu, populasi sapi potong mencapai 18 juta, kerbau 1,2 juta, kambing 19,2 juta, dan domba 17,9 juta ekor.
“Sehingga secara populasi, stok ternak kita untuk kebutuhan pemotongan hewan kurban masih cukup aman,” kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri lewat keterangannya, Jumat (13/5).
Melihat data ini, ia menilai stok untuk pasokan hewan kurban tahun ini pun seharusnya aman. Apalagi bila bercermin pada penyelenggaraan kurban 2021, total penyembelihan hewan kurban saat itu hanya sebanyak 1,7 juta ekor yang terdiri dari 609.500 ekor sapi, 14,2 ribu ekor kerbau, 281.300 ekor kambing, dan 750.600 ekor domba.
Selain ketersediaan stok ternak untuk penyelenggaraan kurban nanti, Kuntoro juga meminta masyarakat tenang dan tidak khawatir tentang kemungkinan penularan PMK ke manusia. “PMK bukan penyakit yang dapat menular atau membahayakan manusia. Daging ternak yang positif PMK masih dapat dikonsumsi selama dimasak dengan benar,” ujarnya.
Merespons kekhawatiran publik terhadap dampak PMK, Kuntoro menyatakan Kementan akan terus menyosialisasikan pencegahan penularan PMK melalui pemotongan hewan kurban yang baik di daerah wabah, tertular, terancam, dan bebas.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia, ormas keagamaan, maupun pemerintah daerah untuk mempersiapkan penyelenggaraan ibadah kurban tahun ini agar berjalan lancar,” ungkap Kuntoro.