Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kementerian ESDM Bidik Akses Listrik Untuk 5.758 Desa Hingga 2029

Penyalaan listrik rumah salah seorang warga pra sejahtera di Desa Tanjung Bunga, Kabupaten Kampar, Riau. (Dok. PLN)
Penyalaan listrik rumah salah seorang warga pra sejahtera di Desa Tanjung Bunga, Kabupaten Kampar, Riau. (Dok. PLN)
Intinya sih...
  • Kementerian ESDM bidik elektrifikasi di 5.758 desa yang belum terjangkau jaringan PLN hingga 2029
  • Program Listrik Desa diprioritaskan bagi rumah tangga di desa-desa dengan ketertinggalan akses, tantangan geografis, dan kebutuhan sosial tertinggi
  • Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meresmikan 55 pembangkit energi terbarukan di 15 provinsi dengan kapasitas total 379,7 megawatt
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menargetkan elektrifikasi di 5.758 desa yang belum terjangkau jaringan PLN hingga 2029.

Rencananya, infrastruktur listrik perdesaan akan dibangun sekaligus penyambungan listrik ke sekitar 1,2 juta rumah tangga sepanjang 2025–2029.

Wakil Menteri ESDM, Yuliot, menyampaikan bahwa langkah ini dilakukan sebagai upaya pemerataan akses listrik, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Program Listrik Desa pun diprioritaskan bagi rumah tangga di desa-desa dengan ketertinggalan akses, tantangan geografis, dan kebutuhan sosial tertinggi.

"Akses listrik bukan sekadar terang. Ini bisa membuka kesempatan belajar, produktivitas ekonomi, dan layanan kesehatan yang lebih baik. Listri desa 2025-2029 kami rancang untuk menghadirkan manfaat nyata itu hingga ke desa-desa terjauh," kata Yuliot dikutip dari siaran pers, Selasa (2/9).

Perluasan akses listrik dilakukan dengan mengombinasikan sambungan on-grid di wilayah yang berdekatan dengan jaringan PLN dan solusi off grid bagi daerah terpencil.

Pada akhir Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meresmikan 55 pembangkit energi terbarukan yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di 15 provinsi dengan kapasitas total 379,7 megawatt. Pun tahap konstruksi dan commissioning untuk proyek-proyek PLTS perdesaan terus berjalan.

Saat ini, rasio elektrifikasi nasional telah mencapai sekitar 99,83 persen pada akhir 2024, sehingga program Listrik Desa 2025-2029 difokuskan untuk menuntaskan wilayah yang belum berlistrik.

Program lima tahun kedepan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah 3T. Dengan adanya listrik, kualitas pelayanan publik serta ekonomi lokal dapat menjadi lebih optimal.

"Dengan tambahan kapasitas EBT desa dan sambungan rumah tangga baru, listrik desa 2025-2029 diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan publik, menggerakkan perekonomian lokal, hingga mengurangi emisi karbon, dengan memperluas pemanfaatan PLTS yang cepat bangun dan minim jejak karbon," tutur Yuliot.

Listrik Perdesaan sendiri merupakan program pemerintah melalui penugasan kepada PT PLN (persero) untuk melistriki seluruh pelosok desa dengan membangun jaringan distribusi.

Hingga 2024, program ini telah memgakses 83.693 desa dan kelurahan di Indonesia. Seiring dengan itu, sejak tahun 2022 hingga 2024 Kementerian ESDM juga menyalurkan 367.212 sambungan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) bagi rumah tangga tidak mampu.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us