Langkah Badan Pangan Nasional Atasi Lonjakan Harga Bahan Pokok

Jakarta, FORTUNE - Badan Pangan Nasional menyatakan akan untuk terus menjaga inflasi pangan nasional sebagai langkah konkret mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan pihaknya telah menerapkan sistem peringatan dini jika ketersediaan dan stabilisasi harga pangan pada sembilan komoditas pangan jika berada di bawah batas normal melalui prognosis neraca pangan.
Ambil misal bawang merah. Sejak bulan lalu, ketersediaan bawang merah berada di bawah normal, dan terjadi lonjakan harga hingga 3,39 persen per minggu atau Rp35.395 per kilogram.
"Badan Pangan Nasional lakukan pengamanan ketersediaan bawang merah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, sehingga per 6 April 2022 kemarin pasokan ketersediaan sudah di atas normal hingga surplus mencapai 151 ton. Stabilitas harga bawang merah sebesar Rp24 ribu per kilogram atau turun 11,11 persen dari hari–hari sebelumnya,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Minggu (11/4).
Ia menegaskan pemerintah harus menguasai stok sebagai salah satu solusi untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harganya. Misalnya, penguasaan stok beras oleh Perum Bulog sekitar 800 ribu ton. Padahal, amannya butuh stok hingga 1,5 juta ton.
Badan Pangan Nasional turut mengamankan pasokan jagung dengan memfasilitasi mobilisasi jagung ke peternak kecil dan mandiri sebanyak 456,9 ton ke Kendal, Jawa Tengah, dari lokasi sentra jagung di Lombok Timur, Lombok Barat, Sumbawa NTB, dan Semarang Jawa Tengah.
Sinergi dengan Kementerian Perhubungan mengenai kelancaran distribusi logistik pangan dari sentra produksi ke daerah konsumen juga dibutuhkan.
“Penting membuka jalur distribusi pangan di daerah tertinggal, terpencil dan terluar/perbatasan, khususnya untuk komoditas pangan pokok yang dalam momentum Lebaran mengalami kenaikan permintaan,” katanya.