Jakarta, FORTUNE – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan penyelesaian masalah Undang-undang Pengurangan Inflasi atau Inflation Reduction Act (IRA) Amerika Serikat mulai mencapai titik terang.
Dia mengaku telah bertolak ke Amerika Serikat beberapa kali untuk berbicara dengan Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, dengan USTR, sampai berkunjung ke Gedung Putih membahas IRA.
“Saya pikir pada November nanti sudah ada solusi mengenai IRA ini,” ujarnya dalam konferensi pers Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Park Hyatt Jakarta, Kamis (7/9).
IRA memperketat kriteria mineral logam yang dapat menerima insentif kendaraan listrik yang dialokasikan pemerintah AS selepas 2023. Namun, sayangnya, nikel dari Indonesia sebelumnya tidak masuk ke dalam beleid tersebut karena kebanyakan digunakan oleh smelter milik Cina.
Aturan tersebut bertujuan untuk menghilangkan ketergantungan Amerika Serikat pada Cina dalam pengembangan rantai pasokan baterai kendaraan listriknya.
Sejumlah negara Asean juga sepakat untuk melobi Amerika Serikat agar dapat masuk ke dalam kriteria penerima kebijakan IRA. Nilai investasi IRA sendiri mencapai US$370 miliar.