Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Nihil Anggaran dan Birokrasi Lambat, Dirut BUMN Pangan Agrinas Mundur

Ilustrasi Sawah (pixabay.com/ignartonosbg)
Ilustrasi Sawah (pixabay.com/ignartonosbg)
Intinya sih...
  • Joao Angelo De Sousa Mota mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara karena merasa belum mampu berkontribusi terhadap perekonomian negara dan kesejahteraan petani.
  • Dia menilai pengunduran dirinya sebagai langkah terakhir demi percepatan pembangunan sektor pertanian.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Direktur Utama BUMN Pangan PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota, mendadak mengundurkan diri dari jabatannya. Langkah tersebut diumumkan tepat setelah enam bulan ia memimpin perusahaan pelat merah yang digadang-gadang menjadi motor program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto. Alasan utamanya: nihilnya dukungan anggaran dan lambatnya birokrasi.

Dalam konferensi pers, Senin (11/8), Joao secara terbuka mengaku gagal memberikan kontribusi nyata bagi negara dan petani. Ia menyoroti mandeknya dukungan dari para pemangku kepentingan dalam merealisasikan rencana yang telah disiapkan.

“Selama enam bulan menjabat, kami belum dapat memberikan kontribusi yang nyata dan langsung kepada ekonomi negara maupun meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan sangat menyesal, saya mohon maaf kepada seluruh rakyat, khususnya petani, negara, dan presiden yang telah memberi amanah ini,” kata Joao. “Kami sampai hari ini tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk bisa membuat langkah-langkah nyata yang sudah kami siapkan, termasuk dukungan anggaran sampai hari ini Agrinas Pangan Nusantara masih nol,” ujarnya.

Joao juga mengkritik tajam birokrasi yang dihadapi perusahaannya. Ia menyebut proses administrasi, baik pada level internal maupun antar-lembaga, terlalu panjang, rumit, tumpang tindih, dan sering kali tidak berujung. Menurutnya, hal ini menjadi penghambat utama.

“Semangat presiden yang luar biasa tidak diimbangi dengan kesiapan pembantu-pembantunya,” kata Joao.

Ia mengungkapkan, pengunduran dirinya merupakan langkah terakhir (ultima ratio) demi percepatan pembangunan sektor pertanian. Selama ini, menurutnya, petani masih terjebak dalam eksploitasi meski Prabowo Subianto telah menunjukkan keseriusan besar membangun kedaulatan pangan.

Lebih jauh, Joao menyatakan sebagian besar kegiatan operasional selama enam bulan terakhir dijalankan menggunakan dana pribadi sebagai wujud tanggung jawabnya.

“Kami berkorban secara pribadi untuk menjalankan kegiatan ini. Namun, kinerja yang ada berjalan lambat dan belum maksimal di lapangan,” ujarnya.

Surat pengunduran diri resmi telah disampaikan kepada Danantara

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us