Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Sejumlah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang membawa pemudik menunggu jadwal keberangkatan di Terminal tipe A Batoh, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (23/4). (ANTARAFOTO/Irwansyah Putra)

Jakarta, FORTUNE - Minimnya penerangan di jalur Pantura jadi sorotan pemudik yang hendak pulang kampung ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tanto (32) pemudik asal Jakarta yang hendak ke Semarang, misalnya, mendapati kondisi penerangan jalan umum yang mati di sejumlah titik di wilayah Batang, khususnya saat memasuki Alas Roban.

Menurutnya, minimnya penerangan terjadi di sekitar Kecamatan Banyuputih hingga Gringsing. Padahal di sepanjang jalan, terdapat tiang-tiang lampu PJU yang harusnya bisa berfungsi. Karena itu, kata dia, pemudik yang melewati jalur tersebut terpaksa memperlambat laju kendaraan untuk menghindari kecelakaan.

Twk hanya di Batang, kondisi lampu PJU yang mati di sejumlah titik juga ia temui di ujung Barat wilayah Pekalongan. Meski demikian, kata dia, kondisi arus lalu lintas di sepanjang jalan cukup lancar meski terjadi kepadatan di sejumlah titik khusus jelang rest area.

"Agak rawan (kecelakaan) kalau enggak ada penerangan. Mudah-mudahan pas arus balik nanti kondisinya lebih baik dari kemarin sih," ujar pria yang berangkat mudik pada h-3 Lebaran tersebut kepada Fortune Indonesia, Rabu (4/5).

Tak hanya di Batang, kondisi PJU yang mati juga terjadi di wilayah lain. Penerangan di Jalur Lingkar Utara (Jalingkut) Brebes-Tegal, misalnya, dikeluhkan pengguna jalan hendak menuju Pemalang. Wawan (55) mengaku mendapati banyak PJU yang mati di wilayah Kedunguter, Brebes. Meski demikian, memasuki Pekalongan, kondisi penerangan jalan sudah makin membaik.

Kecelakaan tinggi di jalan non-tol

Editorial Team