Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Kapal MT Kristin. (Doc: Pertamina International Shipping)

Jakarta, FORTUNE - Kapal MT Kristin yang membawa bahan bakar Pertalite terbakar di perairan barat Lombok, pada Minggu (26/3). Kapal milik PT Hanlyn Jaya Mandiri tersebut disewa PT Pertamina International Shipping (PIS) untuk mengangkut muatan BBM Pertalite ke Integrated Terminal Ampenan dan Fuel Terminal Sanggaran.

Corporate Secretary PIS, Muh. Aryomekka Firdaus, mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengusut tuntas penyebab insiden tersebut. 

“Posisi PIS dalam hal ini adalah sebagai penyewa kapal, di mana dalam perjanjian sewa atau carter PIS selalu menekankan kepada pemilik kapal untuk mengedepankan aspek HSSE dalam operasional terkait keselamatan kru maupun muatan kargo kapal,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (27/3).

Selain itu, lanjut Aryomekka, PIS juga masih terus melakukan pencarian dan memastikan keselamatan kru kapal. Ia mengatakan setiap pemilik kapal yang menjalin ikatan bisnis dengan PIS wajib bertanggung jawab penuh atas setiap risiko dan kejadian yang berdampak pada keselamatan kru kapal atau muatan kargo kapal sesuai kesepakatan di muka.

PIS juga berkoordinasi dengan otoritas berwenang untuk penanggulangan insiden, mulai dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Basarnas dan Tim SAR, Pelindo, POLAIRUD, dan pihak lainnya. Bersama dengan tim gabungan yang dikoordinasi oleh Basarnas, PIS intens berkoordinasi untuk pencarian kru kapal MT Kristin.

“PIS mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya untuk kru kapal dan juga keluarga yang terdampak dari insiden tersebut,” ujarnya.

MT Kristin memiliki 17 kru kapal dan 14 di antaranya langsung dievakuasi pada Minggu malam dan dalam kondisi selamat. Berdasarkan laporan terkini tim gabungan, dua dari tiga kru yang hilang telah ditemukan dalam kondisi meninggal.

Pihak Basarnas masih akan melakukan penyisiran kembali untuk mencari 1 ABK yang belum ditemukan di area kejadian mulai Senin pagi hingga tujuh hari ke depan. 

Muatan Kargo

Editorial Team

Tonton lebih seru di