Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pertamina Siapkan Skenario Alihkan Impor Minyak ke AS untuk Negosiasi Dagang

WhatsApp Image 2025-06-13 at 16.13.45.jpeg
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri dalam Konferensi Pers Kinerja Pertamina 2024 di Grha Pertamina, Jakarta, Jumat (13/6). (Eko wahyudi/Fortune Indonesia)
Intinya sih...
  • Pertamina akan mengimpor minyak mentah dari AS sebagai bagian dari strategi negosiasi dagang untuk menurunkan tarif resiprokal AS terhadap produk ekspor Indonesia.
  • Impor tidak ditambah, namun dilakukan pergeseran sumber impor ke AS.
  • Pertamina juga mengembangkan energi dalam negeri, termasuk geotermal.

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina (Persero) tengah menyiapkan rencana untuk mengalihkan (shifting) sebagian sumber impor minyak mentahnya ke Amerika Serikat (AS). Langkah strategis ini merupakan bagian dari arahan pemerintah dalam negosiasi dagang untuk menekan tarif impor yang dikenakan AS terhadap produk ekspor Indonesia.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa kebijakan ini adalah pergeseran sumber pasokan, bukan untuk menambah total volume impor minyak nasional.

"Untuk negosiasi Indonesia dengan USA, ini bagian dari arahan pemerintah. Kita bukan menambah impor dari Amerika, melainkan shifting impor," kata Simon dalam Konferensi Pers Kinerja Pertamina 2024 di Grha Pertamina, Jakarta, Jumat (13/6).

Latar belakang rencana ini adalah upaya diplomasi ekonomi pemerintah Indonesia. Sebelumnya, AS mengenakan tarif hingga 32 persen untuk sejumlah produk Indonesia. Sebagai bagian dari negosiasi, Indonesia menawarkan opsi peningkatan impor energi dari AS, termasuk minyak mentah dan LPG, hingga senilai US$10 miliar.

Menurut Simon, pengalihan sumber pasokan ini bertujuan ganda: menjaga ketahanan energi nasional sekaligus mendukung agenda perdagangan negara.

"Dengan melakukan shifting dari tempat-tempat lain ke Amerika Serikat, kita mendorong ketahanan energi nasional tetap terjaga, sekaligus memperkuat hubungan perdagangan," kata Simon.

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa setiap perubahan sumber pasokan harus melalui kalkulasi yang cermat, terutama terkait harga beli dan efisiensi waktu pengiriman agar tidak membebani operasionalisasi perusahaan.

"Pemerintah selalu mendukung upaya kita untuk meningkatkan transaksi energi dengan Amerika. Kami yakin melalui negosiasi, kita bisa mendapatkan solusi terbaik, apalagi kalau dalam jangka panjang bisa memperoleh harga yang kompetitif," ujarnya.

Di sisi lain, Simon menegaskan bahwa strategi impor ini diimbangi dengan upaya penguatan energi dari dalam negeri. Pertamina terus aktif mengembangkan potensi energi domestik, seperti energi panas bumi (geothermal), yang disebutnya sebagai indigenous energy.

"Upaya di dalam negeri terus kami lakukan. Potensi geothermal dari Indonesia menjadi salah satu kekuatan yang kami dorong," ujarnya.

Proses negosiasi di antara kedua negara saat ini masih berlangsung dan diharapkan dapat memberikan hasil positif bagi sektor energi maupun hubungan dagang Indonesia-AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us