Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi polusi udara (unsplash.com/Amir Hosseini)

Jakarta, FORTUNE - Polusi dan kualitas udara yang buruk menjadi permasalahan serius di kota-kota besar seperti Tangerang Selatan, Surabaya, Palangkaraya, hingga DKI Jakarta.

Jakarta bahkan sempat menempati posisi teratas sebagai wilayah urban paling berpolusi di dunia dengan indeks kualitas udara 172.  

Kondisi tersebut memicu meluasnya sebaran PM 2.5, yakni partikel polutan yang berisiko terhirup dan mengendap pada organ pernapasan dalam jangka waktu lama. Jika dibiarkan, sejumlah penyakit respirasi dengan angka mortalitas tertinggi, termasuk pneumonia, dapat muncul.  

Dokter Spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Rumah Sakit Siloam, dr. Allen Widysanto, menjelaskan polusi udara membuat semua orang yang menghirupnya berisiko terjangkit pneumonia hingga dua kali lipat lebih tinggi. 

"Ditambah, kondisi komorbid atau perilaku tertentu seperti latar belakang penyakit liver kronis, penyakit paru kronis, merokok atau pecandu alkohol pada orang dewasa berpengaruh meningkatkan risiko terkena pneumonia,” jelas Allen dalam sesi diskusi yang diselenggarakan oleh PT Pfizer Indonesia dengan HXD dan AmCham Indonesia di Jakarta, seperti dikutip dari siaran pers (21/9).

<p>Kasus pneumonia sebabkan 2,5 juta kematian </p>

Editorial Team