Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan empat menterinya untuk menutup defisit kebutuhan gula konsumsi yang mencapai 850 ribu ton. Pasalnya gula disebut sebagai komoditas penyumbang inflasi yang juga terdampak disrupsi dan pengurangan importasi dari negara lain.
"Presiden mengharapkan dalam waktu yang sangat cepat ada langkah-langkah bersama, antara kementerian baik Pertanian, BUMN, Perdagangan, Perindustrian untuk mencoba mempersiapkan berbagai hal untuk minimal mempersiapkan kebutuhan gula nasional kita secara baik,” kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, saat memberikan keterangan pers usai rapat internal di Istana Negara, Rabu (20/7).
Perintah juga diberikan kepada Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Salah satunya, mereka diminta mempersiapkan dengan baik rawat ratoon dari tebu maupun bongkar ratoon.
"Artinya ada lahan-lahan intensifikasi dan lahan-lahan ekstensifikasi yang harus digarap secara bersamaan," kata Syahrul.