Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Dok. PT Nestlé Indonesia

Jakarta, FORTUNE - Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia telah mengalami penurunan dari 24,4 persen menjadi 21,6 persen. Meskipun demikian, angka tersebut masih tergolong tinggi dari ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengharuskan angka stunting di bawah 20 persen.

Guru Besar Pangan dan Gizi IPB, Prof. Ali Khomsan, mengatakan gizi menjadi salah satu komponen penting bagi tumbuh kembang anak, terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Di Indonesia, permasalahan gizi yang terjadi akibat tidak seimbangnya asupan energi dan zat gizi lainnya dapat menyebabkan masalah gizi, di antaranya kurus (gizi kurang), gemuk (gizi lebih), dan stunting (gizi kurang kronis).

"Pencegahan masalah gizi harus dilakukan sedini mungkin, salah satunya dengan adanya kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat, akademisi dan swasta/industri yang dapat mempercepat pencapaian target penurunan stunting di Indonesia menjadi 14 persen pada tahun 2024,'' kata Ali dalam diskusi Diskusi Multisektoral: Implementasi Model Pentahelix dalam Upaya Penurunan Angka Stunting yang digelar PT Nestlé Indonesia, dikutip Senin (29/1). 

Diskusi tersebut juga membahas mengenai pentingnya memenuhi gizi seimbang, upaya pencegahan stunting, sekaligus program “100 Hari Pendampingan Gizi” yang merupakan hasil kolaborasi multisektor di sepuluh fokus area di 12 provinsi prioritas penurunan stunting pemerintah Indonesia

Sejalan dengan itu, memperingati Hari Gizi Nasional PT Nestlé Indonesia secara berkelanjutan berpartisipasi dalam membantu pemerintah untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi yang berkualitas dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.

Direktur Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia, Sufintri Rahayu, mengatakan Nestlé menargetkan untuk membantu 50 juta anak menjalani hidup yang lebih sehat pada 2030. Untuk itu, PT Nestlé Indonesia bermitra dengan TP PKK meluncurkan Gerakan Keluarga Indonesia Bebas Stunting (KIBAS STUNTING).

''Kami percaya akan pentingnya kolaborasi multi-sektor dalam mencegah dan menanggulangi stunting, dimulai dari pihak pemerintah, akademisi, industri, masyarakat, dan media. Setiap sektor memiliki keahlian masing-masing, dan bersama-sama kita dapat bergerak lebih cepat,” ujar Sufintri.

Selain itu, melalui program Nestlé Dukung Anak Lebih Sehat, atau yang secara global dikenal sebagai Nestlé for Healthier Kids, Nestlé berupaya memberikan kontribusi secara berkelanjutan di bidang gizi dan kesehatan untuk mendukung peningkatan status gizi anak dan keluarga Indonesia.

Pentingnya kolaborasi dan edukasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di