Subsidi Pertalite Sisa 6,2 Juta KL, ESDM Kaji Tambahan Kuota
Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina (Persero) mengatakan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite hingga Juli 2022 sudah mencapai 16,8 juta kilo liter (KL). Sementara untuk BBM bersubsidi jenis solar, realisasinya telah mencapai tersalurkan 9,9 juta KL.
Dengan kuota Pertalite yang hanya 23 juta KL, maka hingga akhir tahun ini jumlah Pertalite yang tersisa hanya sebesar 6,2 juta KL. "Sementara kuotanya 14.9 juta KL di tahun ini," jelas Irto saat dihubungi Jumat (12/8). Artinya, sisa kuota Solar bersubsidi hanya sebesar 5 juta KL.
Meski demikian, Irto menjamin bahwa produksi dan ketersediaan Pertalite serta Solar masih aman sampai hari ini. "Data per kemarin Pertalite di posisi 18 hari dan Solar 19 hari, dan terus diproduksi. Stok aman," ujarnya
Kian tipisnya persediaan Pertalite dan Solar cukup menghawatirkan sebab pemerintah telah menanggung subsidi cukup besar untuk dua jenis BBM tersebut. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KiTA Kamis (11/8), menyebut bahwa subsidi energi tahun ini telah menyentuh Rp502 triliun karena kenaikan harga komoditas batu bara serta minyak.
Karena itu lah, ia meminta Pertamina selaku perusahaan yang ditugaskan untuk menyalurkan BBM bersubsidi melakukan pengendalian distribusi. Jika tidak, maka overkuota BBM akan kian membebani keuangan negara.
"Maka, saya sampaikan anggaran untuk subsidi terutama untuk minyak, Pertalite, Solar, itu kita akan menghadapi tekanan dari perubahan nilai tukar dan deviasi harga minyaknya, serta volume yang meningkat," jelasnya.