Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan sambutan pada pembukaan Simposium Nasional Industri Pengolahan Sagu di Jakarta, Senin (30/7). (Dok. Kemenperin)

Intinya sih...

  • Menteri Perindustrian tanggapi pernyataan Chief Economist Bank Dunia terkait dampak kebijakan restriksi impor terhadap sektor manufaktur Indonesia.
  • Agus Gumiwang Kartasasmita menilai pandangan tersebut tidak sepenuhnya tepat, restriksi impor merupakan langkah melindungi industri dalam negeri dari tekanan produk impor jadi.
  • Restriksi impor pada produk jadi membantu memperkuat sektor manufaktur domestik, membuat sektor manufaktur menjadi game changer di saat pasar global melemah.

Jakarta, FORTUNE - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menanggapi pernyataan dari Chief Economist Bank Dunia untuk Kawasan Asia Pasifik, Aaditya Mattoo, yang menyoroti dampak kebijakan restriksi impor terhadap kinerja sektor manufaktur Indonesia.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Mattoo sebelumnya mengungkapkan bahwa kebijakan restriksi impor yang ketat masih menghambat pertumbuhan sektor manufaktur, terutama ketika harga komoditas global seperti batu bara dan minyak kelapa sawit mengalami penurunan.

Editorial Team

Tonton lebih seru di