Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi bus transjakarta (wikipedia.org/Gunawan Kartapranata)

Jakarta, FORTUNE - PT Transportasi Jakarta (Perseroda) berencana menerapkan skema tiket berbasis akun (account-based ticketing/ABT) melalui aplikasi yang tengah dikembangkan perusahaan. Namun, kebijakan yang bertujuan mendorong subsidi tepat sasaran tersebut menuai kritik, terutama di media sosial X.

Pasalnya, sistem tiket berbasis akun tersebut dianggap bakal membebani konsumen lantaran mereka harus mengunduh aplikasi dan membuat akun, serta bepotensi mengalami kenaikan tarif.

Meski demikian, Kepala Departemen Hubungan Masyarakat dan CSR Transjakarta, Wibowo, menegaskan penerapan sistem ABT tersebut masih dikaji. Ia juga mengatakan saat ini tarif tiket Transjakarta belum mengalami perubahan, yakni Rp3.500 untuk tiap perjalanan.

"Tarif masih sama Rp3.500. Belum ada perubahan tarif," ujarnya saat ditanya oleh Fortune Indonesia, Senin (25/9).

Ia juga mengatakan penerapan skema tiket berbasis akun tersebut tidak berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemporv) DKI Jakarta untuk mengurangi subsidi tiket Rp336 miliar menjadi Rp3,57 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023.

Selain itu, Pemprov juga masih menimbang-nimbang kapan kebijakan ini bisa diterapkan.

"Program account-based ticketing masih dikaji mendalam. Tidak berkorelasi ABT dengan PSO Transjakarta," katanya. 

Lantas bagaimana rencana implementasi sitem ABT?

Uji coba sistem ABT sebenarnya sudah diterapkan di Transjakarta, MRT dan LRT melalui aplikasi Jaklingko sejak awal Februari 2023.

Kepala Dinas Perhubungan DKI, Syafrin Liputo berharap sistem ini mampu mempermudah Pemprov melakukan pemetaan kondisi ekonomi pengguna angkutan umum serta melihat jejak perjalanannya di DKI Jakarta.

Dikutip dari Antara, ABT ini nantinya dibentuk dalam sebuah aplikasi dengan memasang kode batang (barcode) sehingga ada atau tidaknya kartu uang elektronik (KUE), pelanggan akan tetap bisa menaiki moda transportasi selama ada saldo.

Jika KUE, hilang dapat otomatis diganti dengan mencantumkan kembali nomor kartu di aplikasi ABT itu dan isi saldo juga tidak hilang. Implementasi ABT ini, kata dia, untuk menjadikan subsidi kewajiban layanan publik (public service obligation/PSO) yang diberikan Pemprov DKI efisien dengan menyesuaikan pengumpulan data di lokasi.

"Teknologi dari ABT ini akan kami mainkan, kemudian akan diperhitungkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pemberian PSO ke depannya," katanya (15/9).

<p><strong>Penyaluran subsidi</strong></p>

Editorial Team

Tonton lebih seru di