Industri Mamin, Farmasi, dan Kosmetik Halal Berpotensi Capai US$196 M
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memproyeksikan industri halal di Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan positif. Sektor makanan dan minuman, farmasi, serta kosmetik diperkirakan memiliki potensi mencapai US$196 miliar pada 2025.
Chief Economist PT BSI, Banjaran Surya Indrastomo, menyebut bahwa berdasarkan proyeksi State of the Global Islamic Economy (SGIE), industri halal global diperkirakan akan mencapai US$2.596,9 miliar pada 2025. Sementara itu, potensi industri halal di Indonesia diproyeksikan mencapai US$248,78 miliar.
“Fokus pengembangan industri halal di Indonesia pada 2025 dapat difokuskan pada industri makanan dan minuman halal, farmasi, kosmetik yang diproyeksikan dapat mencapai US$196,39 miliar,” kata Banjaran dalam gelaran Sharia Economy Outlook 2025, beberapa waktu lalu.
Arab Saudi masih menjadi mitra strategis
Melihat potensi besar tersebut, Banjaran menegaskan bahwa pengembangan ekosistem syariah akan selaras dengan upaya pemerintah dalam sektor pangan.
“Dalam visinya untuk menjadi pusat industri halal dunia, Indonesia dapat terus mengakselerasi industri halal untuk memenuhi baik itu kebutuhan dalam negeri maupun ekspor dengan fokus utama pada industri makanan dan minuman halal, farmasi, dan kosmetik dengan tujuan utama untuk kawasan Asean dan GCC (Dewan Kerjasama Negara-negara Arab di Teluk),” ujarnya.
Lebih lanjut, Banjaran menyoroti peluang ekspansi ke Arab Saudi, dengan Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menjadi mitra dagang utama negara tersebut. Berdasarkan catatannya, Arab Saudi merupakan mitra dagang ke-14 Indonesia, dengan total nilai perdagangan mencapai US$6,15 miliar pada 2023. Di sisi lain, Indonesia saat ini berada di peringkat ke-22 sebagai mitra ekspor dan peringkat ke-19 sebagai mitra impor Arab Saudi. Indonesia juga masih memiliki potensi besar mendominasi pasar halal baik nasional maupun global.
