Jadi Bank Emas di RI, BSI Siap Kembangkan Produk

- BSI resmi menjadi bank emas syariah pertama di Indonesia
- Bank akan kembangkan produk, termasuk pembiayaan dan penyimpanan emas
- Omset bisnis emas BSI mencapai Rp28,7 triliun, potensi cadangan emas RI nomor 6 terbesar di dunia
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi menjadi bank emas syariah pertama di Indonesia. Dalam peresmian yang dilakukan di Gade Tower tersebut, Presiden Prabowo mengatakan peresmian bank emas menjadi tonggak sejarah. Prabowo menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya dengan produksi emas dan cadangan emas.
"Hari ini, pertama kali dalam sejarah, Indonesia yang punya cadangan emas nomor 6 di dunia, untuk pertama kalinya memiliki bank emas," kata Prabowo di Jakarta, Rabu (26/2).
Sementara itu, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyampaikan bahwa pihaknya akan menjalankan amanah untuk mengembangkan produk, sebagai pelopor dalam industri emas ini.
“Pengembangan bisnis bank emas BSI sangat sejalan dengan Asta Cita Pemerintah yang bertujuan untuk melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi guna meningkatkan nilai tambah dalam negeri, khususnya dalam sektor ekosistem emas,” kata Hery,
Ke depan, BSI juga akan melanjutkan proses perizinan untuk kegiatan usaha lainnya seperti pembiayaan emas dan penyimpanan emas. Produk bank emas ini akan melengkapi ekosistem emas BSI yang telah ada, seperti Gadai Emas, Cicil Emas, dan BSI Emas Digital, dengan total emas kelolaan saat ini sekitar 17,5 ton.
Omset bisnis emas BSI sentuh Rp28,7 triliun

BSI sendiri telah mendapatkan izin resmi pelaksanaan bank emas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui Surat OJK No. S-53/PB.22/2025 pada 12 Februari lalu. Izin tersebut menurut Hery mencakup dua kegiatan usaha utama, yaitu Penitipan Emas dan Perdagangan Emas.
Adapun pada peresmian bisnis bank emas ini, BSI memperkenalkan tiga branding utama produk bank emas BSI, yaitu BSI Emas Digital, BSI Gold, dan BSI ATM Emas. Bahkan BSI ATM Emas menjadi yang pertama di Indonesia yang dimiliki Bank Emas.
“Kami berharap dengan hadirnya layanan ini, bisnis bank emas BSI dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan. Saat ini omset bisnis emas di BSI Rp28,7 triliun. Kami juga berharap dapat memberikan multiplier effect yang signifikan bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Potensi cadangan emas RI terbesar ke-6

Dalam kesempatan yang sama Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dengan hadirnya layanan bank emas, menandakan keseriusan pemerintah dalam memperkuat ekosistem, alur pasok dan perdagangan emas nasional.
Dengan demikian membuktikan Indonesia dapat melangkah maju dan semakin mandiri. Senada Presiden, menurutnya potensi cadangan emas Indonesia nomor 6 terbesar di dunia setara dengan 2.600 ton. Namun simpanan emas Indonesia yang berbentuk batangan baru mencapai 201 ton. Oleh kerena itu perlu dioptimalkan ke depan melalui kehadiran bank emas.
“Artinya kita bisa tingkatkan reserve emas di Indonesia. Dalam 5 tahun akan ada peningkatan yang luar biasa,” ujar Erick optismistis.
Erick pun menyebut ada potensi lain yang bisa digarap bank emas. Diperkirakan di masyarakat Indonesia beredar emas sekitar 1.800 ton yang disimpan secara mandiri. Dengan hadirnya bank emas, pemerintah ingin mengundang masyarakat untuk percaya kepada sistem keuangan yang formal.