Prudential Syariah Optimis Aturan Spin-off Pacu Penetrasi Asuransi Syariah
- Aturan spin-off dari POJK Nomor 11 Tahun 2023 akan mendongkrak penetrasi asuransi syariah di Indonesia
- Prudential Syariah meluncurkan produk PRUHeritage Syariah Essential Plan untuk meningkatkan basis nasabah dan peningkatan penetrasi
- Produk ini dapat memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dalam mempersiapkan warisan finansial untuk generasi penerus di tengah peningkatan inflasi yang masih membayangi perencanaan financial di masyarakat
Jakarta, FORTUNE – PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) menilai aturan pemisahan atau spin-off dari POJK Nomor 11 Tahun 2023 akan mendongkrak penetrasi asuransi syariah di Indonesia. Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penetrasi asuransi syariah di Indonesia hanya 0,14 persen, atau jauh lebih kecil dibandingkan penetrasi total industri asuransi yang mencapai 2,84 persen di 2024.
Presiden Direktur Prudential Syariah, Iskandar Ezzahuddin, menyatakan, semakin banyak industri asuransi syariah yang memisahkan diri, maka akan semakin banyak agen dan penggunaan produk di masyarakat
“Jadi lebih banyak player di dalam industri ini lebih bagus. Karena yang pertama apabila lebih ramai agent yang turun ke masyarakat, everyday talking about insurance. Ini akan menaikkan pemahaman seluruh industri,” kata Iskandar saat peluncuran PRUHeritage Syariah Essential Plan di Jakarta, Selasa (30/9).
PRUHeritage Syariah Essential Plan
Iskandar menambahkan, untuk meningkatkan basis nasabah dan peningkatan penetrasi, Prudential Syariah meluncurkan produk proteksi PRUHeritage Syariah Essential Plan yakni perlindungan jiwa dengan manfaat booster proteksi. Iskandar bahkan mengklaim, produk ini dapat meningkatkan nilai santunan asuransi hingga 150 persen tanpa kenaikan kontribusi.
“Sebagai pemimpin industri asuransi jiwa syariah, kami berkomitmen untuk menghadirkan solusi relevan dengan kebutuhan jangka panjang keluarga Indonesia,” kata Iskandar.
Menurutnya, produk ini dapat memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dalam mempersiapkan warisan finansial untuk generasi penerus di tengah peningkatan inflasi yang masih membayangi perencanaan financial di masyarakat. Bahkan, Badan Pusat Statistik mencatat rata-rata inflasi Indonesia dalam lima tahun terakhir relatif terkendali di kisaran 1,5–3,5 persen.
Namun demikian, pada kenyataannya biaya hidup sehari-hari meningkat lebih cepat. Misalnya, biaya pendidikan bisa naik hingga 15 persen per tahun. Sementara itu, Indeks Harga Properti Perumahan (IHPP) 2024 mencatat harga properti naik 8,6 persen dalam 4 tahun terakhir.
Ia menyebut, produk ini memiliki kontribusi tetap, mulai dari Rp500 ribu per bulan atau Rp5.500.000 per tahun selama masa pembayaran kontribusi. Produk ini juga memiliki fleksibilitas masa pembayaran kontribusi, dari 5, 10, 15 tahun hingga Peserta Yang Diasuransikan berusia 60 atau 99 tahun.
Sementara itu, Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah, Vivin Arbianti Gautama, menambahkan, PRUHeritage Syariah Essential Plan juga menghadirkan fitur wakaf. Jumlah maksimum manfaat Asuransi yang dapat diwakafkan adalah 45% dari total manfaat meninggal dunia (termasuk Booster Proteksi).
