SHARIA

Siap Spin-off, Aset BTN Syariah Bakal Tembus Rp50 Triliun

Rata-rata peningkatan aset BTN Syariah capai 9,8%.

Siap Spin-off, Aset BTN Syariah Bakal Tembus Rp50 TriliunIlustrasi Pelayanan Cabang BTN Syariah/Dok BTN Syariah
24 January 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Aset Unit Usaha Syariah (UUS) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. BTN Syariah diyakini bakal melampaui posisi Rp50 triliun per akhir 2023 sebelum melakukan pemisahan dengan induk atau spin-off. 

Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan per November 2023, aset BTN Syariah telah mencapai Rp49 triliun. 

“Sejalan dengan adanya stimulus Pemerintah di sektor perumahan dan minat masyarakat yang tinggi ke pembiayaan syariah, saya optimistis aset BTN Syariah bakal tembus di atas Rp50 triliun pada akhir 2023,” jelas Nixon di Jakarta, Rabu (24/1). 

Adapun, dengan posisi aset tersebut, maka UUS Bank BTN telah memenuhi syarat untuk melakukan spin-off. Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 12 Tahun 2023 menyebutkan jika total aset UUS lebih dari Rp50 triliun, maka wajib melakukan pemisahan dengan tahapan tertentu. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengatur batas waktu penyampaian persetujuan pemisahan yakni paling lama 2 tahun setelah batas penyampaian laporan publikasi kuartalan. 

Rata-rata peningkatan aset BTN Syariah capai 9,8%

BTN Syariah/dok. BTN

Proyeksi peningkatan aset BTN Syariah sejalan dengan rekam jejak pertumbuhan aset. Terhitung sejak 2018 hingga 2022, BTN Syariah mencatatkan rata-rata tingkat pertumbuhan aset per tahun selama lima tahun terakhir (compound annual growth rate/CAGR) sebesar 9,8 persen. 

Nixon menyebutkan, angka pasti posisi aset BTN Syariah akan segera disampaikan dalam paparan kinerja full year 2023. Posisi aset tersebut, lanjut Nixon, juga ditopang penyaluran pembiayaan yang melesat sepanjang 2023. 

Sebelumnya, dari laporan keuangan per September 2023, menunjukkan bisnis BTN Syariah masih didominasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berbasis syariah atau KPR BTN iB, baik subsidi maupun non-subsidi. Komposisi KPR syariah menempati 92,53 persen dari total pembiayaan BTN Syariah atau setara Rp33,11 triliun per September 2023. 

Nixon juga memastikan, di samping pembiayaan yang terus melesat, kualitas pembiayaan BTN Syariah tetap terjaga. Dengan kualitas pertumbuhan pembiayaan yang terjaga tersebut, Nixon meyakini BTN Syariah akan mampu menjadi salah satu bank syariah besar yang dapat melayani berbagai kebutuhan nasabah untuk memiliki rumah dengan skema pembiayaan syariah. 

“BTN Syariah memiliki infrastruktur pembiayaan syariah yang kuat serta jaringan mitra developer yang luas, sehingga kami yakin dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia untuk memiliki hunian dengan pembiayaan berskema syariah,” pungkas Nixon.

Related Topics