TECH

Dianggap Sempurna, Chat GPT Ternyata Punya Kelemahan

Hasil jawaban dari Chat GPT tak melulu akurat.

Dianggap Sempurna, Chat GPT Ternyata Punya KelemahanCEO & CTO GDP Labs & CTO GDP Venture On Lee saat bincang bertajuk AI for Good: How AI is Helping Humanity and Business di Fortune Indonesia Summit 2023, Kamis (16/3).
16 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Chat GPT belakangan viral di media sosial. Bahkan Chat GPT disebut-sebut lebih sempurna dari Google. Kemampuan Chat GPT pun ramai diperbincangkan oleh netizen di media sosial. Namun chatbot lansiran OpenAI ini ternyata punya kelemahan.

Hal ini diungkapkan oleh CEO & CTO GDP Labs & CTO GDP Venture, On Lee, saat berbicara pada sesi bertajuk AI for Good: How AI is Helping Humanity and Business dalam acara Fortune Indonesia Summit 2023, Kamis (16/3).

“Sekarang banyak orang misunderstanding Chat GPT itu so powerful dan super smart dan bisa kerjakan semuanya. Itu tidak benar,” katanya.

On Lee mengatakan banyak hasil olahan kecerdasan buatan (AI) yang digunakan Chat GPT dalam memberikan solusi hanya terbatas pada data internet hingga September 2021.

Di menegaskan, bahwa Chat GPT tidak melulu berhasil menjawab permasalahan penggunanya.

Dia pun pernah melakukan perbandingan, dengan memberikan pertanyaan kepada Chat GPT dan search engine saat ini. Namun dalam temuanya, jawaban Chat GPT sudah tidak relevan.

“Jadi saya katakan, harus sangat-sangat hati pakai ini (Chat GPT). Dia enggak selalu benar. Waktu pakai ini juga harus hati-hati,” ujarnya.

Kendati demikian, On Lee mengungkapkan perkembangan teknologi AI akan berlangsung secara eksponensial dalam dua tahun ke depan.

Apa itu ChatGPT dan cara kerjanya

Dalam keterangannya, OpenAI menyatakan model ChatGPT dilatih menggunakan teknik pembelajaran mesin yang disebut Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF).

Teknologi AI yang disematkan ke dalam platform ini berfokus untuk memudahkan pengguna.

“Format dialog memungkinkan ChatGPT untuk menjawab pertanyaan lanjutan, mengakui kesalahannya, menantang premis yang salah, dan menolak permintaan yang tidak pantas,” kata badan penelitian tersebut dalam sebuah pernyataan minggu lalu, seperti dilansir dari laman The Guardian.

Sejumlah pengguna yang telah mengakses platform ini menyatakan ChatGPT merupakan alternatif dari mesin pencarian Google. Platform tersebut bahkan mampu memberikan deskripsi, jawaban, dan solusi untuk pertanyaan yang kompleks. 

ChatGPT dapat membantu pengguna dalam membuat konten untuk situs web, menjawab pertanyaan pelanggan, memberikan rekomendasi, serta membuat chatbot otomatis.

Aplikasi tersebut juga memungkinkan penulisan baris kode, esai pendek, dan bahkan karya musik, demikian Fortune.com.

Related Topics