Jakarta, FORTUNE - Intel berinvestasi US$25 miliar untuk membangun pabrik chip di Israel.
Pemerintah Israel pun memberikan dukungan dalam bentuk hibah senilai US$2,5 miliar untuk membantu rencana tersebut.
Pabrik baru di Israel ini merupakan investasi terbaru pembuat chip yang bermarkas di Amerika Serikat tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
“Dukungan dari pemerintah Israel akan… memastikan bahwa Israel tetap menjadi pusat teknologi dan semikonduktor global,” kata Wakil Presiden Intel, Daniel Benatar, dikutip dari Reuters, Rabu (27/12).
Intel telah menerima sekitar US$2 miliar dalam 50 tahun terakhir dalam bentuk hibah dari Israel untuk mendukung fasilitas lain di sana.
Wakil Direktur Jenderal Otoritas Investasi Israel, Ofir Yosefi, mengatakan Intel memilih tingkat hibah dan pajak yang lebih tinggi daripada tawaran hibah yang lebih rendah dan tarif pajak yang lebih rendah.
Kepada Reuters, dia mengatakan bahwa prosesnya memakan waktu berbulan-bulan. Sebab, hibah sebesar itu memerlukan peninjauan dan analisis independen agar layak secara ekonomi. Israel bertekad akan memperoleh manfaat fiskal dan ekonomi yang jauh lebih tinggi dari dana hibah yang diberikan.
“Investasi ini terwujud saat Israel mengobarkan perang melawan kejahatan, perang ketika kebaikan harus mengalahkan kejahatan, adalah investasi pada nilai-nilai yang benar dan berarti bagi kemajuan umat manusia,” kata Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich.