- Apakah jaringan internet sudah merata di Indonesia?
Belum, terdapat kesenjangan signifikan dalam hal konektivitas, terutama di wilayah terpencil sehingga belum semua masyarakat merasakan akses internet yang merata. - Mengapa koneksi internet di Indonesia sering terasa lambat dan tidak stabil?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan jaringan tidak stabil, yaitu faktor geografis, infrastruktur yang terbatas, kualitas jaringan provider, dan gangguan teknis internet. - Apa tantangan utama dalam perluasan jaringan internet di Indonesia?
Tantangan pengembangan konektivitas digital di Indonesia mencakup pemerataan akses, kondisi geografis, hingga infrastruktur yang tumpang tindih.
Komdigi Targetkan Internet Indonesia Tembus 1 Gbps, Mulai Kapan?

- Presiden Prabowo lewat Komdigi targetkan internet 1 Gbps di 38 kota/kabupaten hingga 2029.
- Kecepatan internet Indonesia masih rendah, dengan kecepatan unduh (download speed) 47,50 Mbps dan kecepatan unggahnya (upload speed) mencapai 16,21 Mbps per September 2025.
- Pemerintah optimis dapat memenuhi target internet cepat 1 Gbps di seluruh Indonesia dengan berbagai upaya yang tertuang di.Rencana Strategis (Renstra) Komdigi 2025-2029.
Jakarta, FORTUNE - Pemerintah Indonesia menargetkan pengembangan konektivitas digital hingga 2029. Salah satunya adalah target internet cepat menembus 1 Gbps untuk 38 kota/kabupaten di Indonesia.
Target ambisius tersebut sedang digodog Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam periode lima tahun ke depan. Namun, target tersebut menghadapi tantangan besar, mengingat kecepatan internet di Indonesia masih jauh dari target tersebut.
Pasalnya, kecepatan internet di Indonesia berada di posisi ke-82 dunia berdasarkan laporan Speedtest Global Index dari Ookla per September 2025. Dengan demikian, bisa dibilang Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara lain. Simak ulasan rencana Komdigi targetkan internet 1 Gbps hingga 2029 di Indonesia.
Target Presiden Prabowo lewat Renstra Komdigi
Presiden Prabowo targetkan internet 1 Gbps melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Target ambisius tersebut menyasar 38 kabupaten/kota di seluruh Indonesia akan terhubung dengan internet berkecepatan 1 Gigabit per detik (Gbps) hingga tahun 2029.
Rencana tersebut telah dijelaskan pada Rencana Strategis (Renstra) Komdigi 2025-2029 yang akan menjadi pedoman pembangunan infrastruktur digital nasional dalam lima tahun ke depan. Dokumen tersebut mencakup rencana pemerintah untuk bidang broadband yang ditargetkan mencapai konektivitas broadband yang merata dan berkualitas.
Komdigi menargetkan peningkatan konektivitas minimal 1 Gbps secara bertahap. Tahap awal dimulai pada 2026 dengan melakukan uji coba di 1 kota atau kabupaten.
Pada tahun 2027, Komdigi menargetkan 29 kota dan kabupaten, serta 30 kota dan kabupaten pada tahun 2028. Hingga tahun 2029, pemerintah menyasar 38 kota dan kabupaten mencapai konektivitas 1 Gbps.
Kecepatan internet Indonesia termasuk rendah
Target mencapai kecepatan internet 1 Gbps menghadapi tantangan besar. Pasalnya, kecepatan internet tetap (fixed broadband) Indonesia masih jauh dari target tersebut.
Menurut data Speedtest Global Index dari Ookla per September 2025, kecepatan unduh (download speed) internet seluler Indonesia secara global berada pada peringkat ke-82 dengan 47,50 Mbps. Sementara itu, kecepatan unggahnya (upload speed) mencapai 16,21 Mbps.
Sebagai perbandingan, koneksi internet Indonesia termasuk salah satu negara dengan kecepatan rendah di kawasan Asia Tenggara. Malaysia memiliki kecepatan 156,80 Mbps, Filipina 107,29 Mbps, sedangkan Brunei Darussalam 84,48 Mbps.
Negara tetangga Indonesia, Singapura, menduduki peringkat teratas dengan kecepatan internet tetap yang mampu menyentuh 400,68 Mbps secara global.
Rencana Komdigi mencapai target konektivitas digital
Pemerintah optimis dapat memenuhi target internet 1 Gbps di seluruh Indonesia melalui berbagai upaya. Arah kebijakan selama lima tahun ke depan akan difokuskan pada perluasan jaringan berkapasitas tinggi dan peningkatan layanan internet secara nasional.
Pembangunan infrastruktur akan dilakukan dengan prinsip pemerataan, keamanan, dan keberlanjutan. Untuk itu, Komdigi akan menggunakan teknologi berupa fiber optik, fixed wireless access (FWA), dan satelit untuk daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) demi mendukung konektivitas digital.
Pengendalian QoS layanan internet broadband diupayakan untuk mendukung peningkatan kualitas layanan fixed broadband. Pemerintah akan melakukan pengukuran dan pengawasan layanan internet di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.
Demikian rangkuman rencana ambisius pemerintah terkait konektivitas digital yang targetkan internet 1 Gbps di Indonesia hingga tahun 2029.

















