10 Negara dengan Harga BBM Termurah, Berapa per Liternya?

Libya menempati posisi teratas sebagai negara dengan harga BBM termurah di dunia. Harga bensin di sana hanya 0,028 dolar AS per liter, atau sekitar Rp467. Angka ini bahkan lebih murah dari air mineral dalam kemasan di banyak negara.

Murahnya harga BBM di Libya bukan tanpa alasan. Negara satu ini memiliki cadangan minyak terbesar di Afrika dan memberikan subsidi besar untuk bahan bakar dalam negeri. Tak heran, Libya menjadi salah satu negara dengan biaya energi paling rendah di dunia.

Iran berada di posisi kedua dengan harga BBM 0,029 dolar AS per liter, atau sekitar Rp484. Pemerintah Iran secara konsisten menjaga harga bahan bakar tetap rendah berkat produksi minyak domestik yang melimpah.

Meski negara ini menghadapi berbagai sanksi ekonomi internasional, Iran tetap mampu mempertahankan harga BBM murah. Salah satu caranya melalui kebijakan subsidi besar dan kontrol ketat terhadap distribusi energi di pasar lokal.

Di urutan ketiga ada Venezuela yang juga dikenal memiliki cadangan minyak melimpah. Harga BBM di sana sekitar 0,035 dolar AS per liter atau Rp583 per liter, sehingga menjadi salah satu yang termurah di dunia.

Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menjaga biaya hidup masyarakat tetap rendah. Namun, di sisi lain, subsidi besar-besaran ini sering dikritik karena membebani anggaran negara di tengah krisis ekonomi berkepanjangan.

Angola menjadi negara Afrika lainnya yang menawarkan BBM murah, dengan harga 0,327 dolar AS per liter atau sekitar Rp5.445. Murahnya harga ini tak lepas dari peran pemerintah yang aktif menjaga stabilitas energi dan mendukung produksi domestik.

Sebagai salah satu produsen minyak terbesar di Afrika, Angola mendapatkan keuntungan besar dari ekspor minyak mentah, sehingga mampu menekan harga jual di dalam negeri melalui kebijakan subsidi.

Kuwait termasuk negara Teluk dengan ekonomi kuat yang bergantung pada ekspor minyak. Harga BBM di negara ini hanya 0,343 dolar AS per liter atau sekitar Rp5.716 per liter, jauh lebih murah dibanding negara-negara non-penghasil minyak.

Sebagai eksportir minyak utama dunia, Kuwait mampu menjaga harga bahan bakar tetap rendah karena biaya produksinya yang sangat efisien dan kebijakan subsidi yang berkelanjutan untuk warganya.

Aljazair menjual BBM dengan harga sekitar 0,354 dolar AS per liter atau sekitar Rp5.897. Negara di Afrika Utara ini menjaga harga bahan bakar tetap murah dengan mengandalkan hasil produksi minyak dan gas domestik yang besar.

Pemerintah Aljazair secara aktif menerapkan subsidi energi nasional untuk memastikan biaya transportasi dan kebutuhan pokok masyarakat tetap terjangkau, meskipun harga minyak dunia sering berfluktuasi.

Mesir menempati posisi ketujuh dengan harga BBM sekitar 0,399 dolar AS per liter atau sekitar Rp6.651. Kebijakan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah menjaga kestabilan ekonomi nasional di tengah tekanan inflasi global.

Meski tidak sebesar produsen minyak lainnya, Mesir mampu mengombinasikan subsidi energi dan produksi dalam negeri untuk menekan harga bahan bakar. Alhasil, jadi lebih tetap kompetitif bagi masyarakat.

Turkmenistan dikenal sebagai salah satu negara dengan harga BBM termurah sekaligus negara dengan harga energi paling rendah di Asia Tengah. Harga BBM di sana hanya 0,429 dolar AS per liter atau sekitar Rp7.146.

Selama bertahun-tahun, pemerintah Turkmenistan bahkan sempat memberikan BBM gratis kepada warganya sebagai bentuk kesejahteraan nasional, meski kebijakan itu kini sudah dihentikan.

Kazakhstan menjual BBM sekitar 0,452 dolar AS per liter atau sekitar Rp7.533. Negara ini memiliki cadangan minyak dan gas besar yang menopang kebutuhan energi domestik.

Dengan kontrol harga yang ketat dan subsidi pemerintah, Kazakhstan mampu menjaga harga bahan bakar tetap rendah, sehingga sektor transportasi dan industri tetap kompetitif.

Bahrain menutup daftar 10 besar negara dengan harga BBM termurah di dunia. Harga bensin di sana 0,531 dolar AS per liter atau sekitar Rp8.849 per liter.

Sebagai negara kecil di kawasan Teluk, Bahrain mengandalkan produksi minyak lokal dan subsidi energi untuk menjaga harga tetap stabil bagi warganya, meski biaya hidup di negara tersebut relatif tinggi.

Untuk perbandingan, harga BBM di Indonesia per 6 Oktober 2025 berada pada kisaran Rp12.000–Rp14.000 per liter.

Beberapa contoh harga di DKI Jakarta antara lain:

Dengan angka tersebut, Indonesia berada di posisi menengah. Menurut data Global Petro Prices, Indonesia berada di urutan ke-25. Artinya, harga BBM nasional masih lebih murah dibanding banyak negara maju, tetapi belum termasuk yang paling terjangkau di kawasan Asia Tenggara.