TECH

Dipengaruhi Pasar Kripto, Penjualan NFT Melorot Ke Level Terendah

NFT blue chip masih menunjukkan kekuatannya.

Dipengaruhi Pasar Kripto, Penjualan NFT Melorot Ke Level TerendahIlustrasi NFT Shutterstock/Troggt
06 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Penjualan aset yang tidak dapat dipertukarkan (non-fungible token/NFT) melorot ke level terendah karena dipengaruhi kelesuan pasar kripto. Gejolak ekonomi makro belakangan bahkan menggiring aset digital ini menuju masa depan yang kian tak pasti.

Data dari platform OpenSea, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (6/7), menunjukkan penjualan bulanan NFT pada Juni hanya US$700 juta atau turun dari US$2,6 miliar pada bulan sebelumnya. Padahal, penjualan aset digital ini sempat mencapai puncak tertinggi pada Januari dengan nilai transaksi US$5 miliar.

Pada akhir bulan lalu, penjualan NFT secara rata-rata turun menjadi US$412 dari US$1.754 pada akhir April, menurut Nonfungible.com, pelacak penjualan di jaringan blokchain Ethereum dan Bitcoin.

“Pasar kripto yang lesu pasti berdampak pada ruang NFT,” kata Gauthier Zuppinger, salah satu pendiri NonFungible.com.

Sebagai perbandingan, perusahaan riset kripto Chainanalysis menyebut penjualan NFT bulan lalu mencapai lebih dari US$1 miliar, dan dianggap yang terendah dalam 12 bulan terakhir. Padahal, Januari agaknya menjadi bulan yang cemerlang bagi pasar, dengan penjualan NFT mencetak rekor US$12,6 miliar.  

“Penurunan ini pasti terkait dengan perlambatan yang lebih luas di pasar kripto,” kata Ethan McMahon, ekonom dari Chainalysis. 

Penjualan NFT mencapai US$40 miliar tahun lalu, sedangkan sepanjang tahun ini telah mencapai US$42 miliar, menurut Chainalysis. Namun, penjualan NFT pada 2022 tersebut lebih dari setengah disumbang penjualan pada Januari dan Februari.

Sentimen pasar kripto

NFT Bored Ape 4873 dilihat dari layar smartphone. Shutterstock/Mundissima

Kapitalisasi pasar aset kripto saat ini hanya US$1 triliun, atau anjlok parah dari US$3 triliun pada November tahun lalu. Dikutip dari The Guardian, pasar aset tersebut memang tengah tertekan karena kekhawatiran inflasi dan suku bunga, yang menyurutkan selera investor akan aset berisiko di sektor digital.

Optimisme terhadap aset kripto juga telah terguncang oleh krisis stablecoin Terra. Itu belum termasuk masalah platform aset kripto yang telah menyetop pencairan dana, seperti Celcius Network.

“Pasar NFT tidak mungkin pulih dalam bentuknya saat ini,” ujar John Egan, CEO firma riset teknologi L'Atelier.

Akan tetapi, menurut Egan, konsep yang mendasari penciptaan aset digital yang unik masih akan penting secara fundamental. Ia menaksir konsep tersebut akan dapat diterapkan secara besar-besaran untuk sektor keuangan di masa depan.

Di lain sisi, penjualan NFT yang tergolong kelas blue chip masih bertahan, menurut pelacak NFT DappRadar. NFT Bored Ape Yacht Club (BAYC), misalnya, hanya turun 1 persen menjadi US$90 ribu dalam sebulan terakhir. “Koleksi blue chip berkinerja jauh lebih baik daripada sebagian besar NFT,” kata Kepala Penelitian DappRadar, Pedro Herrera.

Related Topics