TECH

Mengenal Indikator Crypto Fear & Greed Index: Arti & Manfaat

Indikator menunjukkan persepsi pelaku pasar.

Mengenal Indikator Crypto Fear & Greed Index: Arti & ManfaatIlustrasi perdagangan kripto yang melorot. Shutterstock/Insta_Photos

by Luky Maulana Firmansyah

12 January 2023

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Investor yang hendak mengambil keputusan investasi aset kripto, baik itu menjual atau membeli, sebaiknya menengok terlebih dahulu kondisi pasar termasuk persepsi para pelaku pasar. Dalam hal ini, indikator Crypto Fear and Greed Index dapat menjadi acuan.

Indikator tersebut disusun dengan premis bahwa investor aset kripto sangat emosional. Orang cenderung serakah saat kondisi pasar naik, dan mengakibatkan munculnya perasaan takut tertinggal akan sesuatu (Fear of Missing Out/FOMO).

Investor ataupun trader juga sering bertindak irasional ketika melihat harga aset kriptonya masuk dalam zona merah. Maka, indeks Crypto Fear and Greed ini bisa membantu investor untuk tidak terjebak dalam dua reaksi emosional tadi.

Dalam indikator tersebut, terdapat dua asumsi sederhana. Pertama, ketakutan ekstrem bisa menjadi pertanda bahwa investor terlalu khawatir. Itu lantas bisa menjadi peluang pembelian. Kedua, ketika investor menjadi terlalu serakah, pasar disinyalir mengalami koreksi.

Menurut laman Pintu, Crypto Fear and Greed Index dibuat oleh situs web Alternative.me yang mengacu dari Fear and Greed Index CNN Money yang digunakan untuk menganalisis pasar saham.

Indikator sama dapat digunakan untuk mengukur sentimen investor terhadap pasar. Indeks ini berisi data yang dapat mengungkapkan apakah pasar sedang naik (bullish) atau turun (bearish), sebagaimana dilansir dari laman Zipmex.

Indeks penyusun

Ilustrasi aset kripto. Shutterstock/Pedrosek

Dalam menyusun indikator Crypto Fear and Greed Index, laman Alternative.me memanfaatkan sejumlah metrik, mulai dari urusan volatilitas hingga tren. Berikut penjelasan masing-masing metrik sebagaimana dilansir dari laman Zipmex.

  • Volatilitas. Naik-turunnya sebuah aset kripto dan penarikan maksimumnya dengan nilai rata-rata 30–90 hari terakhir. Jika terjadi kenaikan tajam volatilitas, maka disinyalir pasar sedang dalam kondisi ketakutan.
  • Momentum pasar. Metrik ini menggabungkan volume pasar dan momentum saat ini dan membandingkannya dengan rata-rata 30–90 hari terakhir. Ketika indikator tersebut menguat, tersirat bahwa kondisi pasar tengah meningkat.
  • Media sosial. Interaksi, termasuk unggahan, balasan, dan tagar, di Twitter yang meningkat tajam dalam waktu singkat mengindikasikan pasar cenderung serakah.
  • Survei. Terdapat survei mingguan untuk melihat persepsi investor individu tentang pasar.
  • Dominasi. Indikator ini mengukur berapa banyak kapitalisasi pasar yang diambil sebuah aset kripto dari pangsa seluruh kapitalisasi pasar aset kripto. Asumsinya, semakin besar dominasi aset koin tersebut, maka semakin sedikit spekulasi yang ada untuk aset kripto lainnya. Itu bisa jadi menandai penurunan di antara investor.
  • Tren. Ini merujuk kepada tren pencarian Google.

Cara kerja indikator

Crypto Fear & Greed Index. Dok/Alternative.me.Crypto Fear & Greed Index. Dok/Alternative.me.