Riset: Tesla Menjadi Raja Pasar Kendaraan Listrik pada Awal 2022

Jakarta, FORTUNE – Tesla menjadi pemimpin pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV) penumpang secara global pada kuartal pertama tahun ini, menurut laporan Counterpoint Research. Kajian teranyar firma riset pasar ini juga menyebutkan pertumbuhan positif industri mobil listrik.
Menurut riset tersebut, seperti dikutip Senin (11/7), Tesla pada Januari–Maret 2022 mereguk 16 persen pangsa pasar pengapalan kendaraan, dan menjual lebih banyak kendaraan listrik ketimbang produsen lain, seperti Wuling, BMW, dan Volkswagen.
Tesla mencatatkan pertumbuhan pengiriman EV 68 persen dalam setahun. Diperkirakan jumlah pengapalan kendaraan pabrikan tersebut akan mencapai 1,2 juta unit akhir tahun ini. Pun demikian, sejumlah brand EV Tesla juga menguasai pasar, dengan Tesla Model 3 dan Model Y meraup pangsa masing-masing mencapai 8,48 persen dan 6,61 persen.
“Terlepas dari persaingan ini, Tesla kemungkinan akan tetap menjadi pemimpin pasar di segmen kendaraan listrik berbasis baterai selama beberapa tahun ke depan,” kata Senior Research Analyst Counterpoint Research, Soumen Mandal, dalam rilis resmi.
Sementara, Wuling berhasil menetap di posisi kedua, dengan market share pengiriman kendaraan mencapai 8,9 persen. Produk andalannya adalah Wuling Hongguang Mini EV. Menurut Counterpoint Research, pabrikan tersebut mencapai pengiriman EV tertinggi hanya dengan beroperasi di Cina dan Indonesia.
BMW dengan pangsa pasar pengapalan EV mencapai 6,0 persen. Pabrikan dari Jerman ini harus puas di posisi ketiga berkat mode i-Series, seri 3, dan seri 5. Sedangkan, Volkswagen dan BYD Auto masing-masing membukukan pangsa pasar pengapalan mencapai 5,2 persen dan 4,8 persen.
Pertumbuhan

Laporan Counterpoint Research juga menyebut sektor otomotif, termasuk kendaraan listrik, menunjukkan pemulihannya usai terdampak oleh pandemi dan krisis semikonduktor. Pengapalan EV pada periode sama tumbuh 79 persen dalam setahun menjadi 1,95 juta unit.
Riset sama memperlihatkan Cina tetap menjadi pemimpin pasar dalam pengiriman EV, diikuti oleh Eropa dan AS. Pengapalan EV di Cina, misalnya, melejit 126 persen menjadi 1,14 juta unit dari 0,5 juta unit pada periode sama tahun sebelumnya.
“Pasar EV sedang mengalami booming. Namun, pengiriman akan lebih tinggi jika rantai pasokan otomotif tidak terpengaruh oleh krisis Ukraina dan gelombang baru COVID-19 di Cina pada Maret 2022,” ujar Soumen Mandal.
Pasar kendaraan listrik ini hanya 12 persen dari total pengiriman kendaraan penumpang selama periode sama. Dalam arti lain, masih terdapat banyak ruang untuk melakukan ekspansi. Para pemain baru pun disebut bisa memasuki pasar untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Counterpoint Research memberikan penekanan pada penyebab kenaikan pengiriman kendaraan listrik tersebut. Pengembangan teknologi baterai dengan memungkinkan masa pakai lebih lama menjadi salah satu penyebabnya. Itu belum termasuk aspek pengembangan infrastruktur, subsidi dari pemerintah, dan peningkatan kesadaran terhadap lingkungan.
Firma riset pasar itu memprediksi pengiriman EV keseluruhan tahun ini akan mencapai 10 juta unit, dan pada tahun depan sebesar 58 juta unit. Menurutnya, saat ini merupakan periode yang paling penting sejak industri otomotif berdiri sejak lebih dari 100 tahun lalu.
“Dengan banyak negara yang bertujuan untuk menghentikan kendaraan bertenaga bensin secara bertahap pada 2040, pembuat mobil menghadapi perubahan besar. Tidak hanya mereka harus pindah ke penggerak listrik, tetapi mobil menjadi pintar, terhubung, dan semakin mampu mengemudi sendiri,” ujar Research Vice President Counterpoint Research, Peter Richardson.