TECH

XL Axiata Raup Laba Bersih Rp614,91 Miliar pada Semester I-2022

Jumlah pelanggan XL Axiata mencapai 57,23 juta.

XL Axiata Raup Laba Bersih Rp614,91 Miliar pada Semester I-2022Teknisi XL Axiata menaiki tower saat akan melakukan pemeriksaan perangkat BTS 4G di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Rabu (24/8/2022). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/aww.
25 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT XL Axiata memiliki kinerja cukup solid sepanjang semester pertama tahun ini dengan membukukan kenaikan pendapatan 8,5 persen dalam setahun (year-on-year/yoy) menjadi Rp14,07 triliun.

Laporan keuangannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/8), menunjukkan kontribusi besar pendapatan dari layanan data dan digital yang mencapai Rp12,87 triliun. Setelahnya, pendapatan percakapan dan SMS mencapai Rp530,74 miliar, dan pendapatan dari jasa interkoneksi dan jasa telekomunikasi lain Rp664,31 triliun.

Meski demikian, perusahaan telekomunikasi itu menanggung kenaikan beban 10,7 persen menjadi Rp12,19 triliun. Karenanya, tidak mengherankan jika labanya hanya Rp614,91 miliar atau turun 14,1 persen dari sebelumnya Rp715,96 miliar.

Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan pencapaian tersebut tidak terlepas dari kualitas jaringan perseroan. Menurutnya, layanan perusahaan telah membuat pelanggan nyaman saat mengakses pelbagai layanan telekomunikasi data.

“Di tengah iklim kompetisi yang tidak pernah mengendur, salah satu peluang penentu yang bisa kami manfaatkan adalah menyajikan jaringan yang berkualitas. Apalagi, masyarakat Indonesia semakin tergantung dengan digitalisasi yang membutuhkan koneksi internet prima,” kata Dian.

Dia mengutip hasil survei independen yang menunjukkan XL Axiata menempati peringkat pertama dalam soal kecepatan mengunduh serta pengalaman akses video.

Usai mengambil alih Link Net, Dian menyatakan posisi keuangan perseroan dalam kondisi sehat dengan utang kotor Rp13,24 triliun dan angka gearing ratio net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,8x. Kemudian, aset perusahaan mencapai Rp76,42 triliun.

Saat artikel ini ditulis saham perseroan mencapai Rp2.650 per unit, terkoreksi 16,1 persen sejak awal tahun (year-to-date/ytd) dan turun 1,1 persen dalam setahun.

Kinerja operasional

Karyawan mengamati kondisi jaringan XL Axiata di Jakarta, Selasa 21 Januari 2020. Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya
Karyawan mengamati kondisi jaringan XL Axiata di Jakarta, Selasa 21 Januari 2020. Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya

Hingga akhir Juni 2022, perusahaan secara keseluruhan memiliki lebih dari 144 ribu BTS, dan 88.447 di antaranya merupakan BTS 4G. XL Axiata juga telah mematikan 92 persen BTS 3G demi meningkatkan kualitas jaringan 4G. Penyetopan layanan 3G ini ditargetkan akan tuntas pada akhir 2022.

Dia juga menyebutkan trafik XL Axiata selama semester pertama 2021 meningkat 30 persen dalam setahun menjadi 3.840 Petabyte. Situasi itu seiring dengan pengalaman pelanggan lebih baik karena peningkatan user throughput dan perbaikan latency.

“Akuisisi Link Net yang baru saja dilakukan akan sangat mendukung pengembangan produk konvergensi ini di masa mendatang. Selain itu, XL Axiata juga telah menuntaskan akuisisi Hypernet. Langkah ini akan semakin memperkuat portofolio XL Axiata pada layanan korporasi,” ujar Dian.  

Dengan 57,23 juta pelanggan, XL Axiata meningkatkan nilai commited capex 37,4 persen dalam setahun menjadi Rp6,8 triliun demi membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pada 2023. Tahun ini alokasi belanja modalnya mencapai Rp9 triliun.

Related Topics