Paramount Sikut Netflix untuk Caplok Warner Bros

- Paramount meluncurkan tawaran US$108,4 miliar untuk Warner Bros Discovery, menantang Netflix.
- Tawaran Paramount senilai US$30 per saham lebih tinggi daripada Netflix, didukung oleh Affinity Partners dan keluarga Ellison.
- Studio berargumen bahwa penggabungan Paramount-Warner Bros akan menciptakan Hollywood yang lebih kuat dan menguntungkan komunitas kreatif serta konsumen.
Jakarta, FORTUNE - Paramount Senin lalu mengajukan tawaran tandingan senilai US$108,4 miliar atau lebih dari Rp1.800 triliun untuk mencaplok Warner Bros. Discovery (WBD) demi menyikut Netflix.
Menurut laporan Tech Crunch, Paramount akan langsung menemui para pemegang saham WBD dengan tawaran tunai US$30 per saham. Tawaran tersebut membuat para pemegang saham mengantongi US$18 miliar lebih banyak ketimbang kesepakatan dengan Netflix, yang menawarkan US$23,25 tunai dan US$4,50 dalam bentuk saham dengan total US$27,75 per saham.
Penawaran Paramount mencakup properti televisi kabel WBD, sementara penawaran Netflix terbatas pada studio film dan televisi Warner Bros, HBO, dan layanan streaming HBO Max.
Reuters melaporkan Netflix Jumat pekan lalu berhasil unggul dalam perang tawaran yang berlangsung selama berminggu-minggu dengan Paramount dan Comcast.
Dewan direksi WBD menyatakan akan meninjau tawaran Paramount, tetapi tidak mengubah rekomendasinya atas Netflix. Saat ini, dewan direksi menyarankan perusahaan tidak mengambil tindakan apa pun terhadap proposal Paramount.
Penawaran tunai Paramount yang bernilai US$30 per saham mencakup pendanaan dari Affinity Partners. Perusahaan investasi yang barusan disebut ini dijalankan oleh Jared Kushner, menantu Donald Trump, dan beberapa dana investasi Timur Tengah, serta didukung oleh keluarga Larry Ellison.
Larry, yang masuk daftar orang terkaya dunia, adalah ayah dari bos Paramount, David Ellison.
Menurut Paramount, tawaran untuk WBD lebih bagus dari tawaran Netflix.
"Kami yakin tawaran kami akan melahirkan Hollywood yang lebih kuat," ujar David, dilansir Reuters, Selasa (9/12).


















