Adidas Resmi Hentikan Penjualan Yeezy Kanye West

- Adidas menghentikan penjualan koleksi Yeezy setelah stok habis terjual.
- Kemitraan dengan Kanye West berakhir karena pernyataan kontroversial rapper tersebut yang mengandung unsur antisemitisme.
- Adidas merugi hingga €250 juta atau Rp3,8 triliun pada laba bersih perusahaan tahun itu, tetapi pendapatan naik 24 persen pada 2024.
Jakarta, FORTUNE - Brand perlengkapan olahraga, Adidas, resmi mengakhiri penjualan koleksi Yeezy setelah seluruh stok produk tersebut habis terjual, demikian laporan Hollywood Reporter, dikutip Jumat (7/3).
Adidas menyampaikan pengumuman tersebut dalam laporan keuangan terbarunya.
"Saya ingin mengonfirmasinya lagi: tidak ada satu pun sepatu Yeezy yang tersisa dalam inventaris kami," kata Harm Ohlmeyer, Kepala Keuangan Adidas.
Kemitraan antara Adidas dan Kanye West sebenarnya telah berakhir lebih dari dua tahun lalu. Salah satu alasan utama pemutusan kerja sama ini adalah pernyataan kontroversial rapper tersebut yang mengandung unsur antisemitisme.
Pada Oktober 2022, Adidas menyatakan komentar dan tindakan Kanye tidak dapat diterima, penuh kebencian dan berbahaya, serta bertentangan dengan nilai-nilai perusahaan mengenai keberagaman, inklusivitas, saling menghormati, dan keadilan.
Keputusan untuk menghentikan kemitraan ini memberikan dampak finansial yang signifikan bagi Adidas, dengan perkiraan kerugian mencapai €250 juta atau setara Rp3,8 triliun pada laba bersih perusahaan tahun itu.
Laba dari penjualan Sisa Stok Yeezy
Pada tahun berikutnya, Adidas mengumumkan rencananya menjual sisa inventaris Yeezy.
Dalam laporan keuangan terbaru, Adidas mengungkap penjualan sisa stok Yeezy menghasilkan sekitar 50 juta euro (Rp882 miliar) pada kuartal IV-2025.
Pendapatan perusahaan pun naik 24 persen, mencapai 5,965 miliar euro pada 2024, dibandingkan dengan 4,812 miliar euro pada tahun sebelumnya.
Namun, secara keseluruhan, penjualan di Amerika Utara mengalami penurunan 2 persen, dan menurut Adidas itu disebabkan oleh penjualan Yeezy yang jauh lebih rendah. Sementara itu, penjualan di wilayah lain justru mengalami pertumbuhan.
Adidas juga menegaskan bahwa proyeksi keuangannya pada 2025 tidak lagi menyertakan pendapatan maupun laba dari Yeezy.
Meskipun Adidas telah menghentikan produksi dan penjualan Yeezy, Kanye masih menggunakan merek tersebut.
Baru-baru ini, ia menayangkan iklan yang membingungkan publik selama ajang Super Bowl 2025 di Amerika Serikat, yang bertujuan mengarahkan orang-orang ke situs web Yeezy.
Namun, hanya sehari setelahnya, platform e-commerce Shopify menutup situs tersebut. Penutupan ini terjadi setelah Kanye mulai menjual kaus dengan simbol swastika pada bagian depan, yang bertentangan dengan kebijakan Shopify.
Pihak Shopify menegaskan bahwa produk tersebut melanggar kebijakan perusahaan, sehingga mereka memutuskan menutup akses situs web tersebut.
Kanye terus menjadi sorotan karena kembali membuat pernyataan kontroversial dan penuh kebencian di media sosial.