Alun Alun Indonesia (MAPI) Bidik Kinerja 2025 Tumbuh 6 Persen

- Sempat mengalami penurunan kinerja pada kuartal II-2025.
- Strategi meningkatkan kinerja di antaranya menggelar event.
- Tantangan utama perusahaan datang dari biaya operasional.
Jakarta, FORTUNE - Alun Alun Indonesia, pusat perbelanjaan di bawah naungan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), membidik pertumbuhan kinerja pada rentang 5-6 persen pada tahun ini.
Target ini dibuat demi menanggapi penurunan kinerja pada kuartal II-2025, khususnya pada saat Idulfitri, dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya.
“Kami mengharapkan pada semester II Ini bisa lebih baik menjelang Natal dan Tahun baru ini,” ujar CEO Alun Alun Indonesia, Catharina Widjaja, kepada Fortune Indonesia, Kamis (23/10).
Salah satu strategi yang dilakukan demi meningkatkan kinerja adalah mengadakan ajang tertentu, yang diharapkan dapat menarik pengunjung, meningkatkan traffic, hingga mendongkrak penjualan.
“Ini juga berkolaborasi dengan para vendor yang ada di toko kami,” ujarnya.
Perusahaan juga berencana melakukan ekspansi melalui penambahan gerai baru yang akan dilakukan dalam dua tahun mendatang.
"Mungkin menambah di kota besar, antara tahun depan atau dua tahun lagi," katanya
Dalam hematnya, tantangan utama bagi perusahaan datang dari biaya operasional, alih-alih kehadiran e-commerce maupun masuknya brand mancanegara.
Perusahaan mengharapkan dukungan pada industri pariwisata dari pemerintah dapat ditingkatkan. Hal ini dinilai mampu membantu peningkatan traffic di Alun Alun Indonesia, yang juga banyak dijadikan preferensi tempat mencari barang khas Indonesia.
“Ini boleh dibilang produk-produk yang bisa dijual [di tempat kami] untuk juga teman-teman asing. Jadi kalau pariwisatanya meningkat, tentunya produk lokal juga akan meningkat juga,” ujarnya.
Sejak awal, pusat perbelanjaan ini menargetkan pasar kelas menengah. Namun, kini, segmen anak muda justru menjadi pasar utama. Tren ini juga diperkuat oleh munculnya desainer seperti Edward Hutabarat yang mempopulerkan gaya mix and match batik dengan busana modern.
“Anak-anak muda yang banyak datang dan mendorong penjualan. Mereka mulai mencintai batik, sementara yang lebih tua masih cenderung ke gaya tradisional,” kata Catharina.
Memasuki usia ke-18, Alun Alun Indonesia menegaskan komitmennya sebagai ruang apresiasi karya dan budaya lokal. Dalam Hal ini, mereka juga melakukan kolaborasi eksklusif bertajuk “Merajut Kreativitas Nusantara”, bersama Tandamata, Torang Sitorus, Sodagaran, dan Matajitu.


















