Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi mobil listrik. (Pixabay)

Jakarta, FORTUNE - Pandemi menempatkan bisnis lama PT Bakrie & Broters Tbk (BNBR) dalam situasi yang cukup menantang. Meski demikian, situasi ini mendorong perseroan mendiversifikasi lini bisnis barunya ke elektrifikasi kendaraan dan transisi menuju energi terbarukan (EBT).

Guna mendorong percepatan pengembangan bisnis di masa depan, anak usaha tertua Bakrie Group itu akan menggelontorkan belanja modal senilai Rp500 miliar pada 2022. Hal tersebut sebagaimana yang diungkap Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie.

“Kami mencanangkan Rp500 miliar untuk menjadi capex dan investasi terhadap bisnis-bisnis kami ke depannya,” ujar Anin, sapaan akrabnya, dalam sesi pemaparan publik virtual, Jumat (10/12).

Dengan begitu, kini Bakrie Group mulai siap memasuki industri ekonomi digital sembari memperkuat bisnis manufakturnya.

Mengoperasikan Bus Listrik

Sebagai bagian dari bisnis elektrifikasi, Bakrie & Brothers berkeinginan menjadi perusahaan OEM (Original Equipment Manufacturer) yang merancang dan memproduksi produk di sektor kendaraan listrik besar seperti bus. Perseroan menggandeng BYD Auto untuk merealisasikan target tersebut.

Sudah satu setengah tahun, Bakrie Autoparts dan BYD mengembangkan dan memenuhi ketentuan legalitas dan teknis unit-unit bus listrik. Dengan demikian, 30 unit bus listrik akan segera mengaspal pada akhir Desember 2021 atau Januari 2022.

“Spesifikasi dan kapasitas bus yang kami pasok ini sama dengan bus saat diuji coba (dalam pengembangan), dengan lantai renah (low deck) dan direncanakan untuk penggunaan di rute-rute existing Transjakarta,” jelas CEO PT Bakrie Autoparts, Dino Ryandi dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (10/12).

Perseroan juga berkomitmen menyediakan lebih banyak kendaraan guna memenuhi target yang disyaratkan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2022—berupa 100 unit kendaraan Completely Knocked Down (CKD) karya perusahaan lokal.

Untuk mendukung ekosistem bus listriknya, perusahaan juga telah menggandeng produsen dan penyedia stasiun pengisian lokal. “Produsen charging station ini juga sudah siap untuk produksi massal dan sudah memenuhi aturan perlistrikan yang berlaku,” katanya.

Transisi Energi Terbarukan

Editorial Team