Ancaman Stagnasi Pusat Perbelanjaan Akibat Gempuran Impor Ilegal

Intinya sih...
- Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja, khawatirkan stagnasi pertumbuhan industri ritel di Indonesia.
- Okupansi pusat perbelanjaan sulit meningkat setelah Lebaran, terutama saat low season.
- Permendag tidak memberikan keuntungan bagi pengusaha ritel legal, sementara impor ilegal semakin marak tanpa tindakan tegas dari pemerintah.
Jakarta, FORTUNE - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, mengungkapkan kekhawatirannya terkait stagnasi pertumbuhan industri ritel di Indonesia. Maraknya impor ilegal diyakini menjadi penyebab utama yang mengancam keberlangsungan sektor pusat belanja.
Ia pesimistis, bisnis ritel dalam negeri mampu mendongrak okupansi mal dalam kurun beberapa bulan ke depan terlebih periode musim puncak (high season) telah berakhir.“Sekarang kita sudah masuk paruh kedua 2024, hanya tersisa sekitar enam bulan lagi sebelum tahun berakhir. Saya kira agak sulit untuk meningkatkan tingkat okupansi secara signifikan karena masa puncaknya sudah lewat, yaitu saat Lebaran,” kata Alphonzus saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/7).