BUSINESS

ALAMI Raih Pendanaan Pra-Seri B, Dipimpin East Ventures

ALAMI memiliki lebih dari 111 ribu investor p2p lending.

ALAMI Raih Pendanaan Pra-Seri B, Dipimpin East VenturesFounding Team of ALAMI/Dok. Alami

by Desy Yuliastuti

10 October 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - ALAMI Group, platform Peer-to-Peer Lending Syariah (P2PL Syariah) mengumumkan bahwa mereka telah menutup putaran pendanaan pra-seri B yang dipimpin oleh East Ventures (growth fund). Turut serta dalam pendanaan ini investor dalam putaran pendanaan sebelumnya, di antaranya AC Ventures, Quona Capital, dan FEBE Ventures. 

Terdapat investor baru yang masuk, yakni Capria Ventures, VC berbasis Amerika Serikat. Investasi yang mereka kucurkan ini menandai debut perdananya untuk kawasan Asia Pasifik. Meskipun demikian, jumlah pendanaan pada putaran ini tidak diungkapkan.

Dalam keterangan resmi, Senin (10/10), Founder dan CEO ALAMI Group Dima Djani menyampaikan putaran pra-seri B ini menjadi validasi dan dukungan yang kuat dari para investor atas dampak positif yang diciptakan ALAMI di Indonesia. 

Terdapat potensi jangka panjang yang dilakukan ALAMI Group dengan membuka akses perbankan dan pembiayaan syariah, salah satunya melalui Bank Hijra untuk menghubungkan 230 juta umat Muslim dan UMKM di Indonesia.

“Kami akan berkomitmen dengan terus memberikan lebih banyak energi dan sumber daya ke depannya. Besar keyakinan kami akan potensi pasar yang dapat terlayani oleh produk dan layanan produk-produk kami,” kata Dima.

Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana turut menyampaikan, keuangan syariah adalah salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat dalam industri keuangan dan perbankan. 

“Kami sangat percaya bahwa keahlian dan integritas yang kuat dari Dima dan tim, dibuktikan melalui pertumbuhan positif perusahaan dan target yang terlampaui, akan terus mengembangkan dan memberdayakan industri perbankan di Indonesia, menggerakkan laju inklusi keuangan menuju keberlanjutan,” ujarnya.

UMKM berangsur pulih, tapi masih butuh pembiayaan

Dima mengatakan, UMKM Indonesia telah berangsur-angsur pulih dari pandemi Covid-19. Meskipun  nyatanya masih terdapat kebutuhan pembiayaan dan akses pembiayaan bagi UMKM mencapai US$108miliar. P2P lending menawarkan solusi pinjaman keuangan yang cepat dan mudah sebagai solusi baru, tetapi aman dalam pengelolaanya.

Untuk diketahui, Alami menutup paruh musim atau semester I/2022 dengan capaian menyentuh akumulasi penyaluran pinjaman Rp3 triliun. Dima menjelaskan bahwa pertumbuhan ini terbilang cepat, sebab pihaknya baru menyentuh akumulasi penyaluran pembiayaan di angka Rp2 triliun pada Maret 2022 lalu.

Komposisi pembiayaan yang disalurkan oleh ALAMI mayoritas disokong oleh sektor industri telekomunikasi 15,75 persen; perikanan, pertanian dan peternakan 14,98 persen, kuliner halal 14,02 persen, energi 14 persen, konstruksi dan teknik (8,63 persen), dan kesehatan 7,76 persen. Dampak langsung dari penyaluran pembiayaan Alami salah satunya tergambarkan dari borrower di sektor-sektor utama seperti perikanan, peternakan, dan pertanian, yang menerima pinjaman hingga Rp442,84 miliar. 

Pertumbuhan bisnis ALAMI

Sejak didirikan pada 2019 hingga saat ini, ALAMI telah menyalurkan Rp3,5 triliun dengan NPF sebesar 0 persen dan Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) mencapai 100 persen. ALAMI memiliki lebih dari 111 ribu investor p2p lending yang terlibat pada 10 ribu proyek UMKM, yang berfokus pada pertumbuhan eksponensial bagi UMKM Indonesia.

Kinerja yang ciamik ini diklaim karena didukung oleh rangkaian produk pembiayaan di ALAMI yang mampu menekan laju NPF dan kerja sama dengan BPRS untuk pembiayaan channeling maupun referral.

Kolaborasi antara ALAMI dengan BPRS dapat menjadi peluang bagi BPRS untuk menyalurkan pembiayaan kepada pelaku UMKM ke berbagai sektor dengan metode account receivable (AR) financing, purchase order (PO) Financing, maupun ecosystem financing, tentunya menggunakan akad syariah. Menekan laju NPF ini adalah salah satu tantangan di BPRS. Berdasarkan data statistik perbankan syariah OJK per Februari 2022, NPF BPRS berada di level 7,27 persen.

Dari 165 BPRS yang ada di Indonesia, perusahaan sudah bekerja sama dengan 11 BPRS untuk pembiayaan dengan skema channeling dan referral dengan total plafon sebesar Rp108 miliar. Pembiayaan tersebut disalurkan ke berbagai industri, seperti human resources, logistik, healthcare, halal food, dan IT.

ALAMI memiliki beberapa produk pembiayaan, di antaranya Account Receivable (AR) Financing, Account Payable (AP) Financing, dan Ecosystem Financing. Dalam metode AR Financing, pembiayaan ditujukan bagi UMKM yang menyelesaikan proyek/pekerjaan dan telah melakukan penagihan pada pemberi kerja (klien), tapi belum dilakukan pembayaran. Melalui produk ini, UMKM tersebut tetap mampu memastikan cash flow dan dapat mengerjakan pekerjaan lainnya tanpa khawatir atas keterlambatan pembayaran.

Sementara itu, dalam metode AP Financing pembiayaan diberikan berdasarkan invoice financing yang diterbitkan oleh supplier kepada penerima pembiayaan. ALAMI juga menyalurkan pembiayaan dengan metode Ecosystem Financing, yaitu pembiayaan berbasis ekosistem kepada anggota dari suatu ekosistem.

Anggota ekosistem merupakan pihak perorangan yang menjalankan aktivitas usaha tertentu untuk kemandirian ekonomi. Proses pengajuan hingga pencairan pembiayaan secara end to end dilakukan melalui platform digital, sehingga proses yang dilalui oleh calon penerima pembiayaan menjadi lebih cepat dan mudah.

Pada awal berdiri tim ALAMI diisi oleh 38 orang. Namun, kini tim mencapai lebih dari 484 orang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Ada pula dukungan dari tim di luar negeri, seperti Singapura, Inggris, dan Amerika Serikat yang seluruhnya berkebangsaan Indonesia.