BUSINESS

Riset Sebut Tesla Masuk Jajaran Mobil dengan Kualitas Terburuk

Produk Tesla mengalami 226 persoalan per 100 kendaraan.

Riset Sebut Tesla Masuk Jajaran Mobil dengan Kualitas TerburukIlustrasi pabrik Tesla. Shutterstock/Michael Vi
05 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

New York, FORTUNE - Lembaga penelitian Amerika Serikat, J.D. Power, mendalami kualitas produk mobil yang diterima oleh konsumen. Hasil riset itu dipublikasikan lewat Initial Quality Study. 

Dalam riset yang menyasar produk tahun pembuatan 2022 itu, J.D. Power menemukan bahwa sejumlah brand mobil dianggap gagal dalam memberikan kualitas terbaik bagi konsumen, salah satunya Tesla.

Dikutip dari The Verge pada Selasa (5/7), terungkap bahwa pabrikan otomotif milik Elon Musk itu mengalami 226 persoalan dalam setiap 100 kendaraan. Angka ini jauh di atas angka rata-rata industri otomotif yang berada pada level 180 persoalan per 100 kendaraan.

Jawaban Elon Musk

Soal kualitas Tesla, pabrikan Amerika ini juga sempat dicap gagal menjaga kualitas produk pada 2020. Hal itu pun diakui oleh CEO Tesla, Elon Musk, dalam sebuah wawancara dengan Sandy Munro, seorang analis industri.

"Salah satu persoalan yang sempat kami hadapi berkenaan dengan kualitas cat pada produk kami," kata Musk. Menurutnya, hal itu terjadi karena pabrik Tesla melakukan peningkatan kapasitas produksi pada 2020, dan akhirnya menurunkan kualitas catnya.

Ini bukan kali pertama Tesla menerima cap jelek. Berbagai keluhan menyebabkan Tesla harus melakukan penarikan kembali (recall) kendaraan. Bahkan, baru-baru ini otoritas transportasi Jerman memerintahkan Tesla untuk menarik sekitar 59.000 kendaraannya dari seluruh dunia. 

Mengutip Gizchina, Selasa (5/7), permintaan untuk menarik puluhan ribu unit Model Y dan Model-3 Tesla ini terjadi karena ditemukan masalah teknis pada sistem darurat kendaraan. Otoritas Jerman menemukan kerusakan sistem darurat pada kedua model yang seharusnya secara otomatis dapat menghubungi hotline darurat yang relevan jika terjadi kecelakaan serius. Namun, nyatanya, pemilik harus menghubungi pabrikan atau pergi ke bengkel untuk memperbarui software agar sistem tersebut berfungsi.

Pemberitahuan dari otoritas Jerman ini dikeluarkan pada 29 Juni lalu dan dilaporkan oleh Radio Berlin-Brandenburg (RBB) pada Sabtu (2/7). Semua mobil yang akan ditarik perusahaan bertahun produksi 2022.

Tesla mengumumkan penurunan penjualan pada kuartal II-2022. Karantina wilayah akibat Covid-19 di Cina disebut sebagai penyebab penurunan produksi dan penjualannya. Dalam periode tersebut penjualan turun hampir 18 persen, menjadi sekitar 255 ribu kendaraan dibandingkan dengan tiga bulan pertama 2022. Dari sisi produksi, jumlah unit yang dihasilkan turun 15 persen menjadi 259 ribu.

Tak hanya Tesla

Selain Tesla, brand lain yang juga memiliki keluhan terbanyak adalah Polestar yang merupakan bagian dari Volvo, dan Geely. Secara total, Polestar tercatat memiliki 328 persoalan per 100 mobil.

Dalam penelitian itu, J.D Power merangkum 10 persoalan yang paling banyak dikeluhkan oleh konsumen. Dari 10 persoalan itu, enam di antaranya merupakan persoalan software seperti Apple CarPlay dan Android Auto.

Riset ini melibatkan sekitar 84 ribu responden yang menggunakan mobil rakitan November 2021 hingga Februari 2022. Dari sampel penelitian itu, J.D Power merangkum hasil dari 33 brand dengan total produk sebanyak 189 model.

Related Topics