BUSINESS

Temasek dan Softbank Suntik Pendanaan eFishery Rp1,28 Triliun

eFishery bakal rekrut 1.000 karyawan.

Temasek dan Softbank Suntik Pendanaan eFishery Rp1,28 TriliunSalah satu produk eFishery/Dok. efishery.com

by Desy Yuliastuti

13 January 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE Startup agritech Indonesia, eFishery mengumumkan pendanaan seri C senilai US$90 juta atau kisaran Rp1,28 triliun, yang merupakan pendanaan terbesar di dunia yang diperoleh perusahaan rintisan bidang teknologi akuakultur.

Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sequoia Capital India. Adapun partisipasi dari investor lainnya, yaitu the Northstar Group, Go-Ventures, Aqua-Spark, dan Wavemaker Partners.

Rencana memperkuat platform

Co-founder dan CEO eFishery, Gibran Huzaifah mengatakan, pendanaan ini akan digunakan untuk meningkatkan platform dan layanan serta memperkuat produk digital eFishery dan menjadikannya koperasi digital terbesar bagi pembudidaya ikan dan udang. 

“Pendanaan baru ini akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan, ekspansi regional, dan mencapai target kami untuk menjadi perusahaan teknologi akuakultur. Kami sangat senang dapat bermitra dengan Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sequoia Capital India, yang kami yakini dapat menambah nilai signifikan pada platform kami," ujar Gibran di Jakarta, Rabu (12/1).

Dia menambahkan, akan fokus menghadirkan solusi untuk meningkatkan produktivitas pembudidaya. Melalui pengenalan teknologi yang baru, pihaknya akan merampingkan usaha budidaya ikan dan udang, serta menjadikan industri ini lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan. 

“Sebagai contoh, teknologi kami di hilir, eFeeder, mampu mempercepat siklus panen dan meningkatkan kapasitas produksi hingga 26 persen. Kami juga menghubungkan pembudidaya langsung dengan pembeli melalui teknologi kami di hilir, eFresh, sehingga meningkatkan daya jual mereka. Hasilnya, solusi kami mampu menurunkan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan pembudidaya hingga 45 persen,” ujarnya. 

Agresif mengembangkan tim

Selain memperkuat platform, pendanaan ini juga akan digunakan untuk merekrut tim secara agresif, khususnya talenta di bidang engineering dan pengembangan produk. 

"Kami menargetkan untuk merekrut 1.000 karyawan baru tahun ini, tidak hanya untuk menciptakan dampak di industri akuakultur Indonesia, tapi untuk skala yang lebih besar, untuk menaklukkan pasokan akuakultur global,” kata Gibran.

Investment Director dari SoftBank Investment Advisers Anna Lo mengatakan, diharapkan pendanaan ini memperkuat produk digital eFishery dan menjadikannya koperasi digital terbesar bagi pembudidaya ikan dan udang. eFishery juga bertujuan untuk berekspansi secara regional dengan menargetkan 10 negara teratas dalam produksi akuakultur, seperti India dan Cina.

“Indonesia merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di dunia dan sektor akuakulturnya memegang peranan penting dalam memproduksi pangan bagi populasi dunia yang terus meningkat,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (13/1).

eFishery mempelopori adopsi teknologi bagi pembudidaya ikan dan udang lokal dengan platform end-to-end yang lengkap, yang mendukung mereka untuk meningkatkan produktivitas di seluruh rantai pasok, mulai dari teknologi, pasokan pakan, produksi budidaya, hingga penjualan produk segar hasil panen. 

“Kami senang dapat bermitra dengan eFishery dan mendukung mereka untuk menyediakan produk pangan hasil perikanan yang andal dan berkelanjutan ke Indonesia dan wilayah lainnya,” ucapnya.