BUSINESS

Kalah Dari Hanoi, Jakarta Hanya Duduki Rangking 103 Indeks Kota Pintar

Masalah polusi, kemacetan dan korupsi mendapat sorotan.

Kalah Dari Hanoi, Jakarta Hanya Duduki Rangking 103 Indeks Kota PintarIlustrasi smart city. (Pixabay/Coffee)
25 April 2024

Fortune Recap

  • Hasil survei Smart City Indeks (SCI) 2024 menunjukkan Jakarta, Medan, dan Makassar menduduki peringkat 103, 112, dan 114 dari total 142 kota dunia yang di survey.
  • Laporan tahunan SCI dirilis untuk membantu pemerintah kota dalam membangun kota masa depan yang tangguh dan mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman.
  • Warga Jakarta mengidentifikasi tiga permasalahan utama yaitu polusi udara (68,4%), kemacetan lalu lintas (66%), dan korupsi (51,7%).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Institute Management and Development (IMD) mengungkap hasil Survei Smart City Indeks (SCI) 2024. Hasil survei menunjukkan, Jakarta, Medan, dan Makassar masing-masing menduduki peringkat 103, 112, dan 114 dari total 142 kota dunia yang di survey pada IMD SCI 2024. 

Sementara lima smart city terbaik di Asia Tenggara adalah Singapura (5), Kuala Lumpur (73), dan Bangkok (84), Hanoi (97) dan Jakarta (103).

“Laporan tahunan SCI dirilis untuk membantu pemerintah kota dalam membangun kota masa depan yang tangguh dan mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman,” kata Bruno Lanvin, Presiden Smart City Observatory, bagian dari IMD World Competitiveness Center, yang melakukan penelitian tersebut, dikutip Kamis (25/4).

Menurutnya, untuk Indonesia, data SCI relevan untuk membantu upaya merancang ibu kota baru di Nusantara, sebab hasil riset ini memberikan pedoman dan gambaran bagaimana inovasi dan pengembangan kota-kota masa depan.

Laporan ini diharapkan bisa membantu para pengambil kebijakan pengembangan smart city di Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Jakarta, Medan, dan Makassar.

Berdasarkan survei, warga Jakarta mengidentifikasi tiga permasalahan utama yang perlu segera mendapat pemerintah daerah, yaitu : polusi udara (68,4 persen), kemacetan lalu lintas (66 persen), dan korupsi (51,7 persen). 

Sebaliknya, responden menyatakan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap kemudahan mengakses jadwal dan membeli tiket angkutan umum secara online (skor 83,2), menjadwalkan layanan kesehatan secara online (skor 81,1), dan mengakses portal pencarian kerja online (skor 81).

Di Medan, tiga masalah utama yang mendapat sorotan responden soal keamanan (58,3 persen), pengangguran (53,2 persen), dan korupsi (52,7 persen). Namun responden menyatakan puas dengan dunia usaha yang menciptakan banyak lapangan kerja (skor 78,3), kemudahan akses jadwal dan pembelian tiket angkutan umum secara online (skor 77,8), dan pencarian kerja online (skor 77).

Sementara itu, responden Makassar menyoroti tiga permasalahan utama: kemacetan lalu lintas (52,6%), pengangguran (52,5%), dan korupsi (49,6%). Sisi positifnya, responden menyatakan kepuasan terhadap kemudahan penjadwalan layanan kesehatan secara online (skor 74), mengakses peluang kerja secara online (skor 73,9), dan akses jadwal dan pembelian tiket angkutan umum secara online (skor 72,1).

Related Topics