BUSINESS

Tekan Impor, Menkes Resmikan Fasilitas Produksi Alkes Dexa Group

Fasilitas produksi ini ditargetkan beroperasi Januari 2024.

Tekan Impor, Menkes Resmikan Fasilitas Produksi Alkes Dexa GroupMenkes Budi Gunadi Sadikin meresmikan pabrik alat kesehatan Dexa Group. (dok. Dexa Group)
22 December 2023

Fortune Recap

  • Dexa Group meresmikan fasilitas industri alat kesehatan pertamanya melalui anak usaha PT Deca Metric Medica.
  • Fasilitas ini akan memproduksi pembalut luka yang kebutuhannya berada di urutan ke-5 alat kesehatan paling banyak ditransaksikan dalam e-katalog LKPP.
  • Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi peresmian fasilitas produksi alat kesehatan dengan harapan dapat mendukung ketahanan kesehatan Nasional.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Dexa Group meresmikan pembangunan fasilitas industri Alat Kesehatan pertamanya melalui anak usahanya, PT Deca Metric Medica. Fasilitas ini, ditargetkan mampu mendorong kemandirian industri dan mengurangi Impor farmasi dan alat kesehatan nasional.

Dengan dibangunnya fasilitas industri ini, Indonesia mampu menyediakan produk alat kesehatan pembalut luka atau wound dressing yang kebutuhannya berada di urutan ke-5 alat kesehatan paling banyak ditransaksikan dalam e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah (LKPP).

Fasilitas industri alat kesehatan PT Deca Metric Medica diresmikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang didampingi oleh Pimpinan Dexa Group Ferry A. Soetikno, dan Direktur Utama PT Medela Potentia Krestijanto Pandji di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi peresmian fasilitas produksi alat kesehatan PT Deca Metric Medica dengan harapan dapat mendukung ketahanan kesehatan Nasional. Menurut Budi, ada 10 alat kesehatan yang paling banyak digunakan di Indonesia berdasarkan data e-Katalog di 900 rumah sakit pemerintah.

Lima terbanyak di antaranya yaitu alat suntik, infus set, sarung tangan, Iv Chateter, dan kasa atau pembalut luka. Menkes mengapresiasi PT Deca Metric Medica yang telah memproduksi pembalut luka. Adaoun, volume penjualan wound dressing di Indonesia diperkirakan bisa mencapai Rp300 miliar per tahun. Selain itu alat kesehatan ini juga merupakan barang habis pakai yang terus digunakan di fasilitas kesehatan.

"Saya yakin wound dressing (pembalut luka) itu dipakai di seluruh dunia, kita bukakan ke UNICEF," ujarMenkes.

Menkes mendorong industri produk alat kesehatan dalam negeri tak hanya  untuk memenuhi kebutuhan nasional, tetapi juga bisa diekspor. Pemerintah akan memfasilitasi produksi dalam negeri untuk terserap di pasar global.

"Agar lebih banyak produksi dalam negeri berkualitas yang operasionalnya bagus, sehingga
kalau ada pandemi lagi kita siap. Kita bantu supaya masuk ke level internasional supaya mereka bisa punya selling power, economic scale yang lengkap," ujar Budi Gunadi.

Related Topics