Fore Coffee (FORE) Bidik Pendapatan Naik hingga 50% di 2025
Jakarta, FORTUNE - Emiten jaringan kopi Fore, PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE), menargetkan kenaikan pendapatan sekitar 40–50 persen pada 2025. Rencana ekspansi perseroan akan menjadi motor penggerak untuk merealisasikannya.
Adapun, CEO Fore Coffee, Vico Lomar mengatakan, perseroan berencana membuka setidaknya 72 outlet baru sepanjang 2025. Lokasi yang dibidik bervariasi, dari kota tingkat 1, 2, hingga 3. Itu termasuk Jabodetabek dan wilayah lainnya seperti Jawa, Sumatra, Kaliamantan, Sulawesi, dan Bali.
"Kami kan belum masuk ke Ambon, mungkin tahun ini kami akan mulai masuk ke sana. Lalu akan ada penambahan juga di Aceh dan juga kota-kota lain yang belum kami jangkau," kata Vico saat ditemui setelah Konferensi Pers Investor Gathering FORE, Jumat (21/3).
Dalam jangka waktu lebih panjang, Fore Coffee membidik untuk membuka 140-an outlet baru hingga 2026. Itu meliputi 10 persen outlet kategori flagship, 80 persen outlet kategori medium, serta 10 persen outlet kategori satelit.
Terkait biaya pembukaan, setiap outlet membutuhkan dana sekitar Rp1,3 miliar sampai dengan Rp2 miliar. Besarannya bergantung pada ukuran gerainya.
Selain ekspansi gerai Fore, perseroan juga akan mulai mengembangkan usaha produksi dan perdagangan donat melalui anak usahanya, PT Cipta Favorit Indonesia (CFI). FORE bakal membuka 30 gerai lebih dulu, yang meliputi 10 persen outlet flagship, 65 persen outlet medium, serta 25 outlet satelit.
Adapun, rencana ekspansi Fore Coffee akan menggunakan dana hasil IPO (Initial Public Offering), yang berjumlah Rp160 sampai dengan Rp202 per saham. FORE sendiri menawarkan sebanyak-banyaknya 1,88 miliar saham biasa atau 21,08 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan selepas aksi pencatatan saham perdana. Untuk nilai nominalnya adalah Rp70 per saham.