Fortune Indonesia Rilis Daftar “Fortune Indonesia 100” 2025

- Fortune Indonesia merilis daftar Fortune Indonesia 100 dengan ambang batas pendapatan Rp11,42 triliun.
- Daftar tersebut mencerminkan denyut perekonomian nasional, dengan total pendapatan perusahaan setara 26,93 persen dari PDB Indonesia.
- Ada 21 BUMN masuk dalam daftar ini, dengan jumlah pendapatan setara 52 persen dari total pendapatan Fortune Indonesia 100.
Jakarta, FORTUNE - Fortune Indonesia baru saja merilis daftar Fortune Indonesia 100—deretan perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan pendapatan—untuk tahun fiskal 2024. Tahun ini, ambang batas untuk masuk ke daftar bergengsi tersebut kembali meningkat: dari Rp10,54 triliun pada 2023 menjadi Rp11,42 triliun.
Meski hanya memuat 100 perusahaan, daftar ini mencerminkan denyut perekonomian nasional. Pada 2023, ketika PDB nominal Indonesia mencapai Rp20.892,4 triliun, total pendapatan 100 perusahaan ini setara 26,84 persen dari PDB. Pada 2024, saat PDB nominal naik menjadi Rp22.139,0 triliun, kontribusi mereka tetap kuat pada level 26,93 persen.
Tidak seperti daftar Fortune 500 di Amerika Serikat (AS) yang memuat 500 perusahaan, Fortune Indonesia 100 dibentuk dengan mempertimbangkan jumlah perusahaan terbuka di Indonesia yang jauh lebih sedikit—940 emiten. Ini jauh lebih kecil ketimbang AS yang memiliki setidaknya 4.600 (data 2022).
“Sejak pertama kali hadir pada Agustus 2021, kami konsisten memilih perusahaan berdasarkan kinerja yang mereka catatkan, tanpa rekayasa. Hanya yang benar-benar terbaik—baik perusahaan terbuka maupun tertutup—yang masuk dalam daftar ini,” kata Hendra Soeprajitno, Editor-in-Chief Fortune Indonesia.
Bagi Fortune Indonesia, daftar ini bukan sekadar peringkat dan rasio. Data tersebut menjadi tolok ukur konsistensi pertumbuhan, tata kelola perusahaan yang baik, hingga prioritas kepada pemangku kepentingan.
Menurut daftar Fortune Indonesia 100 tahun ini, dua pertiga perusahaan dalam lis mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan. Sementara itu, lebih dari separuhnya masih membukukan kenaikan laba bersih yang didominasi oleh pemain pada sektor keuangan, tepatnya perbankan—masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kali ini, jumlah BUMN yang masuk dalam daftar ini mencapai 21 perusahaan.
“Meski jumlahnya hanya setara seperlima, jumlah pendapatan mereka setara 52 persen dari total pendapatan Fortune Indonesia 100,” kata Hendra. “Perusahaan-perusahaan yang mampu bertahan pada daftar ini dari tahun ke tahun membuktikan bahwa mereka tidak hanya bereaksi terhadap perubahan, tetapi juga terus menciptakan standar baru.”