Garuda Metalindo (BOLT) Targetkan Pertumbuhan Dua Digit pada 2025

- BOLT siapkan Rp40 miliar untuk belanja modal pada 2025
- Dana Capex akan dialokasikan untuk investasi mesin baru dan peremajaan fasilitas produksi
- BOLT optimistis mencatat pertumbuhan penjualan dan laba bersih secara tahunan pada 2025
Jakarta, FORTUNE - PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) mencatatkan lonjakan laba bersih konsolidasi sebesar 55,06 persen secara tahunan pada kuartal I-2025. Kinerja impresif ini didorong oleh keberhasilan strategi diversifikasi ke segmen non-otomotif dan pertumbuhan pasar ekspor.
Kinerja positif tersebut tecermin pada meningkatnya penjualan konsolidasi bersih sebesar 0,96 persen secara tahunan hingga akhir Maret 2025.
Namun, sorotan utamanya adalah lonjakan laba bersih yang ditopang oleh performa solid segmen industri lainnya (non-otomotif), yang pendapatannya melonjak dari Rp12 miliar di kuartal I-2024 menjadi Rp17 miliar pada periode yang sama tahun ini.
Segmen ekspor juga tumbuh 7,2 persen menjadi Rp25 miliar, salah satunya didorong oleh lonjakan permintaan 17 persen dari India.
Berbekal awal tahun yang kuat, manajemen BOLT optimistis dapat mencapai target pertumbuhan yang signifikan untuk setahun penuh pada 2025. Perusahaan menargetkan pertumbuhan penjualan (top line) sebesar 10 persen dan laba bersih (bottom line) pada rentang 10–20 persen, meskipun ada proyeksi stagnasi dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Untuk menopang target tersebut, perseroan telah menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp40 miliar. Dana ini akan dialokasikan untuk investasi mesin baru serta peremajaan fasilitas produksi.
Direktur BOLT, Anthony Wijaya, mengonfirmasi seluruh dana belanja modal tersebut berasal dari kas internal perusahaan.
“Sumber dananya dari dana internal (perusahaan) untuk capex,” ujarnya dalam paparan publik yang juga disiarkan secara virtual, Jumat (20/6).
Anthony menjelaskan, kunci pertumbuhan perusahaan akan berasal dari dua strategi utama: proyek lokalisasi komponen dan ekspansi pasar ekspor.
“Masih banyak komponen yang diimpor, dan kami mendapat peluang dari proses lokalisasi itu,” ujarnya, merujuk pada posisi BOLT sebagai pemasok untuk pabrikan besar seperti Toyota, Honda, dan Daihatsu.
Di sisi lain, pasar ekspor yang telah dirintis sejak 2016 diproyeksikan tumbuh 25–30 persen pada 2025, dengan Jerman, AS, dan Kanada sebagai beberapa tujuan utamanya. Perseroan juga terus merambah pasar non-otomotif seperti alat berat, elektronik, dan konstruksi.
“Kami berharap proyek-proyek baru pada sektor ini mulai membuahkan hasil tahun ini dan ke depan,” kata Anthony.