Genjot Fee-Based Income Nasabah Kaya, Mega Syariah Rilis 4 Reksa Dana

- FBI dari wealth management tumbuh lebih dari 100 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.
- Bank Mega Syariah menggandeng BRI Manajemen Investasi sebagai mitra distribusi produknya.
Jakarta, FORTUNE - Bank Mega Syariah meluncurkan empat produk reksa dana guna mendorong pertumbuhan fee-based income (FBI) perusahaan dari segmen wealth management.
Direktur Bisnis Bank Mega Syariah, Rasmoro Pramono Aji atau akrab disapa Oney, menyatakan reksa dana syariah memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan fee-based income (FBI) perusahaan. Sebab, reksa dana syariah merupakan produk wealth management.
Sebagai pembanding, FBI dari aktivitas funding, seperti biaya administrasi, pendapatan ATM, dan bancassurance, tumbuh lebih dari 13 persen secara tahunan (YoY) per Januari 2024. Sementara itu, FBI dari bisnis wealth management melonjak lebih dari 100 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.
Bisnis wealth management Bank Mega Syariah terus menunjukkan perkembangan pesat. Per Januari 2025, total dana kelolaannya meningkat 1.183 persen (YoY). Dari total tersebut, 52 persen berasal dari produk bancassurance, tapi 48 persen lainnya disumbang oleh reksa dana syariah.
Menengok tren positif tersebut, Bank Mega Syariah siap menggenjot produk reksa dananya dengan menggandeng BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) sebagai mitra strategis distribusinya.
Apalagi, menurutnya, BRI MI memiliki rekam jejak kuat dalam mengelola produk investasi. Ia pun optimistis kerja sama tersebut dapat menarik lebih banyak nasabah sehingga kian memperkuat bisnis wealth management.
Melalui kerja sama ini, Bank Mega Syariah akan mendistribusikan Reksa Dana Syariah BRI Seruni Pasar Uang Syariah, Reksa Dana Syariah BRI Syariah Berimbang, Reksa Dana Syariah BRI Indeks Syariah, dan Reksa Dana Syariah BRI Syariah Saham.
Nasabah diharapkan memiliki lebih banyak pilihan dalam mendiversifikasi portofolio investasi ke berbagai instrumen syariah, seperti pasar uang, pendapatan tetap, hingga saham baik dalam negeri maupun luar negeri.
"Salah satu produk unggulan, reksa dana BRI Seruni Pasar Uang Syariah, mencatatkan kinerja yang sangat baik dengan pertumbuhan sebesar 5,43 persen secara year-to-date, lebih tinggi dari rata-rata deposito bank BUMN Syariah 3 bulan yang hanya mencapai 1,96 persen," kata Rasmoro dalam siaran pers, Jumat (28/2).
Direktur Marketing BRI-MI, Upik Susiyawati, menyatakan kolaborasi ini merupakan langkah strategis memperluas akses investasi syariah bagi masyarakat.
"Kerja sama dengan Bank Mega Syariah memungkinkan kami menjangkau lebih banyak nasabah yang membutuhkan produk investasi berbasis syariah dengan pengelolaan profesional dan hasil kompetitif. Kami berharap kolaborasi ini dapat mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia," ujar Upik.
Produk reksa dana syariah ini nantinya akan didistribusikan melalui jaringan kantor cabang Bank Mega Syariah yang berada di seluruh Indonesia. Selain itu, untuk memberikan kemudahan bagi nasabah, produk ini ke depannya akan tersedia pada platform digital M-Syariah.
Produk-produk reksa dana syariah ini ditargetkan untuk nasabah baru maupun lama dari berbagai segmen, termasuk priority banking, general banking, serta institusi.
Produk reksa dana syariah yang telah dipasarkan Bank Mega Syariah hingga akhir 2024 menunjukkan hasil positif. Pendapatan tetap mencatatkan return satu tahun sebesar 4,35 persen, saham offshore memiliki return satu tahun 20,38 persen.
Pada 2025, Bank Mega Syariah menargetkan pertumbuhan dana kelolaan reksa dana syariah 25 persen.