Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Imbas Restrukturisasi, Nissan–Mercedes Tutup Pabrik COMPAS pada 2026

Nissan Livina VL (nissan.co.id)
Nissan Livina VL (nissan.co.id)

Jakarta, FORTUNE - Nissan dan Mercedes-Benz akan menghentikan operasional pabrik joint venture mereka, Cooperation Manufacturing Plant Aguascalientes (COMPAS), di Meksiko. Pabrik yang dibangun melalui kerja sama 50:50 antara Nissan dan Daimler pada 2015 ini menjadi salah satu fasilitas yang terkena dampak restrukturisasi global Nissan.

Pabrik COMPAS mulai beroperasi pada 2017 dengan produksi Infiniti QX50 dan QX55. Mercedes A-Class bergabung di lini produksi setahun kemudian, disusul GLB pada 2019. Namun beberapa model berumur pendek. Nissan menyatakan bahwa QX50 dan QX55 akan dipensiunkan pada akhir bulan ini, sementara produksi GLB berakhir pada Mei 2026.

Melansir motor1.com, dengan tidak ada lagi model yang diproduksi setelah Mei 2026, fasilitas tersebut akan ditutup. Penutupan ini menjadi bagian dari upaya Nissan memangkas biaya dan merampingkan operasi global. Produsen otomotif Jepang itu sebelumnya juga telah menargetkan penutupan pabrik Oppama di Jepang serta kawasan industri Ciudad Industrial del Valle de Cuernavaca di Meksiko, termasuk menghentikan studio desain di San Diego dan São Paulo.

COMPAS mengonfirmasi bahwa operasional pabrik akan dihentikan secara bertahap dan ditutup pada 31 Mei 2026. Perusahaan menyebut keputusan ini dipengaruhi oleh perubahan dinamika pasar otomotif global, shifting preferensi konsumen, serta kebijakan tarif baru Amerika Serikat yang berdampak pada impor kendaraan dan komponen.

“COMPAS menegaskan kembali kekuatan finansial dan kapasitas pembayaran penuh kami, yang memungkinkan kami menjamin kelancaran operasi seperti yang telah disepakati sebelumnya. Semua komitmen kontraktual kami akan dipenuhi tepat waktu dan sesuai dengan perjanjian komersial yang berlaku,” demikian pernyataan resmi COMPAS, melansir Mexico Business News.

Saat ini, pabrik mempekerjakan sekitar 800 pekerja, lebih sedikit dibanding awal pembukaan yang menciptakan 3.600 pekerjaan langsung. Produksi Infiniti akan berakhir pada November 2025, sementara perakitan model Mercedes-Benz berakhir pada Mei 2026. “Infiniti akan selesai pada November tahun ini, dan produksi model Mercedes-Benz akan berakhir pada Mei 2026. Para pemegang saham telah memutuskan untuk menghentikan operasional pabrik ini pada 31 Mei 2026,” demikian isi surat kepada pemasok.

Fasilitas yang dibangun dengan investasi awal US$1 miliar itu berdiri di atas lahan sekitar 110 hektare, dengan kapasitas produksi lebih dari 230.000 kendaraan per tahun. Meski kerja sama manufaktur berakhir, Nissan dan Infiniti telah menyiapkan strategi model baru. Infiniti memposisikan QX60 sebagai penerus QX50, sementara SUV coupe QX65 akan menggantikan QX55 dan diperkirakan meluncur pada 2026.

Produsen mobil tersebut terpukul oleh melemahnya penjualan di Amerika Serikat dan China, kemudian pembicaraan merger dengan Honda (7267.T) gagal, serta baru-baru ini harus mengganti CEO. Seperti para pesaingnya, Nissan juga tertekan oleh tarif impor Amerika Serikat dan ancaman dari produsen mobil listrik (EV) China yang tumbuh cepat di Asia Tenggara dan kawasan lainnya.

Sebelumnya Reuters melaporkan, CEO Nissan, Ivan Espinosa, menargetkan total penghematan biaya sekitar 500 miliar yen. Namun, ia menghadapi tantangan berat untuk memulihkan perusahaan yang nilai mereknya telah tergerus.

“Hasil keuangan setahun penuh ini adalah peringatan bagi kami. Realitasnya sangat jelas. Biaya variabel kami meningkat. Biaya tetap kami lebih tinggi daripada pendapatan yang dapat mendukungnya saat ini,” ujar Espinosa dalam konferensi pers, mengutip Reuters.

Pemangkasan pekerjaan baru ini membuat total pengurangan tenaga kerja Nissan mencapai sekitar 20.000 pekerja, setelah sebelumnya mengumumkan rencana pemutusan 9.000 pekerja. Nissan juga akan mengurangi jumlah pabrik dari 17 menjadi 10, dan menyederhanakan kompleksitas suku cadang hingga 70 persen. Perusahaan tidak memberikan perincian spesifik mengenai pabrik mana yang akan ditutup.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Business

See More

Induk Usaha Grup AirAsia Jajaki Bahrain Jadi Hub di Timur Tengah

04 Nov 2025, 17:29 WIBBusiness