BUSINESS

Fokus Bisnis Mobil Listrik, Ford Motor PHK 3.000 Pekerja

Karyawan Ford belum memiliki keahlian kendaraan listrik.

Fokus Bisnis Mobil Listrik, Ford Motor PHK 3.000 PekerjaLogo FORD. Shutterstock/Philip Lange
24 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Ford Motor Company mengambil langkah restrukturisasi bisnis dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya. Produsen otomotif dari Amerika Serikat (AS) ini berdalih efisiensi adalah bagian dari upaya untuk berfokus pada bisnis kendaraan listrik.

Menurut laporan The Verge, dikutip Rabu (24/8), Ford memberhentikan 3.000 karyawan dan pekerja kontrak. Pemangkasan karyawan ini terutama berlaku di wilayah operasional Amerika Serikat, India, dan Kanada.

Informasi pemangkasan pegawai tersebut disampaikan melalui sebuah email yang ditandatangani oleh Executive Chairman Bill Ford dan Chief Executive Jim Farley. 

“Seperti yang telah kita diskusikan dalam beberapa bulan terakhir, itu berarti mengatur kembali sumber daya, dan menangani struktur biaya kami yang tidak kompetitif versus pesaing tradisional dan baru,” demikian isi surat pimpinan Ford.

Juru Bicara Ford, T.R Reid, menyatakan PHK akan lebih banyak terjadi di Ford Blue karena merupakan lini bisnis terbesar di perusahaan.

Ford awal tahun ini secara khusus membentuk divisi Ford Blue dan Ford Motor E. Dalam pengumumannya, Ford Blue, yang menangani kendaraan berbasis bahan bakar, akan berfokus mencapai pertumbuhan dan profitabilitas. Sedangkan, Ford Motor E bakal berupaya mempercepat inovasi dan pengiriman kendaraan listrik.

Restrukturisasi

Charging up Ford F-150

CEO Ford, Jim Farley, telah secara terbuka menyampaikan ihwal potensi PHK. Menurutnya, perusahaan terlalu memiliki banyak karyawan, dan tenaga kerja yang ada tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk beralih ke portofolio kendaraan listrik.

“Kami memiliki pekerjaan yang perlu diubah,” kata Farley pada Juli lalu.

Ford memiliki target untuk memangkas US$3 miliar biaya tahunan pada 2026 demi mencapai margin laba sebelum pajak mencapai 10 persen. Sebagai perbandingan, nilai margin tersebut pada tahun lalu hanya sekitar 7,3 persen.

Sejumlah media melaporkan bahwa PHK Ford Motor ini bagian dari restrukturisasi yang lebih luas untuk mempertajam fokus perusahaan pada kendaraan listrik.

Ford bukan satu-satunya perusahaan otomotif yang memberhentikan karyawannya dalam beberapa pekan terakhir. Argo AI, perusahaan rintisan yang didukung Ford telah memberhentikan sekitar 150 karyawan. Sementara, Rivian melakukan PHK terhadap 6 persen stafnya, dan Tesla memberhentikan pekerja yang membantu melatih sistem Autopilot AI-nya.

Related Topics