Marketing Sales Jababeka (KIJA) Lampaui Target, Tembus Rp3,19 Triliun

- PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan kinerja apik dengan marketing sales real estat Rp3,19 triliun untuk 2024.
- Marketing sales dari Cikarang berkontribusi Rp942,9 miliar dengan penjualan tanah matang dan produk residensial komersial sebagai kontributor utama.
- Kendal menyumbang marketing sales Rp2,14 triliun pada 2024, dengan investor asing dari Hong Kong, Cina, dan Korea Selatan mendominasi kontribusi.
Jakarta, FORTUNE - PT Jababeka Tbk (KIJA) membukukan kinerja apik untuk tahun buku 2024. Emiten properti ini berhasil melampaui target penjualan atau marketing sales real estatnya tahun lalu.
Corporate Secretary KIJA, Muljadi Suganda, mengatakan realisasi marketing sales real estat yang mencapai Rp3,19 triliun setara dengan peningkatan 28 persen jika dibandingkan dengan target awal senilai Rp2,5 triliun.
KIJA pun sempat merevisi ke atas targetnya pada paruh kedua 2024, menjadi Rp3 triliun. Revisi ini dilakukan karena perusahaan melihat kinerja yang kuat pada saat itu, serta pipeline yang solid.
"Pencapaian penjualan akhir ini melebihi target yang telah direvisi sebesar 6 persen dan melampaui 44 persen dari marketing sales tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp2,21 triliun," kata Muljadi dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/2).
Muljadi mengatakan marketing sales yang berasal dari Cikarang berkontribusi Rp942,9 miliar atau naik 3 persen dibandingkan dengan 2023, dari lahan seluas 15,4 hektare.
Menurutnya, raihan tersebut berasal terutama dari penjualan tanah matang kawasan industri senilai Rp478,7 miliar dengan lahan seluas 11,9 hektare.
Sementara itu, produk tanah dan bangunan tercetak mencapai nilai Rp464,2 miliar, dan berasal dari standard factory building dan produk residensial komersial, masing-masing senilai Rp215,4 miliar dan Rp248,8 miliar.
Raihan dari kawasan industri dimaksud, totalnya mencapai Rp694 miliar, dan berasal dari investor domestik (78 persen) serta investor asing (22 persen), terutama dari Cina.
Penjualan tunggal terbesar adalah penjualan lahan seluas 4 hektare kepada sebuah perusahaan Indonesia yang bergerak pada sektor pangkalan data.
Kemudian, dari Kendal menyumbang marketing sales Rp2,14 triliun dari 135,9 hektare lahan untuk 2024. Jumlah ini meroket 73 persen dibandingkan dengan 2023 yang mencapai Rp1,24 triliun.
Muljadi mengatakan investor asing dari Hong Kong, Cina, dan Korea Selatan mendominasi sumbangsih dari Kawasan Industri Kendal hingga 91 persen. Sedangkan, investor domestik menyumbangkan sisanya yang mencapai 9 persen.
"Dua pembeli lahan terbesar di Kendal pada 2024 adalah perusahaan asal Cina dari sektor industri ban dan otomotif, yang masing-masing membeli lahan seluas 49 hektare dan 12,7 hektare," ujarnya.
Terakhir, Tanjung Lesung dan produk lainnya berkontribusi ke marketing sales dengan nilai Rp101,9 miliar pada 2024. Capaian ini meningkat 77 persen dibandingkan dengan 2023.
KIJA menargetkan penjualan pemasaran Jababeka untuk 2025 sebesar Rp3,5 triliun. Dari target tersebut, Rp1,250 miliar diharapkan berasal dari Cikarang dan lainnya. Itu nantinya terdiri dari penjualan tanah matang dan produk industri senilai Rp800 miliar, dan produk residensial dan komersial senilai Rp450 miliar, juga perusahaan patungan.
Sementara itu, sisa Rp2,250 miliar ditargetkan berasal dari Kendal, yang seluruhnya merupakan produk industri.