Menhub Yakin Sektor Penerbangan Akan Segera Bangkit

Jakarta, FORTUNE - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan industri penerbangan nasional dan global akan segera bangkit. Dia mengatakan pemulihan industri penerbangan di sejumlah negara akan terjadi.
Namun, waktu dan kecepatan pemulihannya akan berbeda-beda bergantung pada karakteristik wilayah geografis dan juga kebijakan masing-masing negara. Hal ini disampaikan oleh Budi Karya pada Selasa (17/5), saat menjadi salah satu pembicara dalam diskusi panel bertema “Reviving Aviation, Rebuilding Connection” yang berlangsung di Singapura.
“Saya optimis industri penerbangan di Indonesia akan kembali bangkit dalam waktu dekat. Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat membutuhkan konektivitas melalui angkutan udara,” ujarnya.
Ada beberapa indikator yang membuat Budi optimistis. Pertama, bagi penerbangan domestik permintaan masyarakat mulai meningkat. Hal ini disebabkan tingkat vaksinasi yang tinggi, dan penurunan kasus Covid-19, dan pelonggaran pembatasan perjalanan.
Menurutnya, masa mudik tahun ini menjadi momentum kebangkitan industri penerbangan nasional setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Dia mengatakan mudik tahun ini menjadi sebuah tantangan, yaitu bagaimana melayani tingginya permintaan masyarakat untuk melakukan perjalanan, di tengah menurunnya jumlah armada pesawat yang beroperasi dari sebelumnya 550 pesawat, kini hanya sekitar 350 pesawat.
“Kami perlu berpikir out of the box untuk menghasilkan skenario terbaik mudik yaitu perjalanan yang selamat, dan meminimalkan ketidaknyamanan yang terjadi,” ujarnya.
Sejumlah upaya menstimulus sektor penerbangan
Ada sejumlah upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pesawat, di antaranya mengoptimalkan operasional pesawat (dari sehari 5 kali menjadi 8 kali take off landing), memanfaatkan pesawat berbadan lebar untuk penerbangan domestik pada rute-rute gemuk, meningkatkan jam operasional bandara dan pelayanan navigasi udara hingga 18 jam sampai dengan 24 jam, dan memastikan aspek keselamatan terpenuhi dengan melakukan ramp check pesawat, serta pemeriksaan kesehatan personel penerbangan.
Selain itu, sejumlah stimulus diberikan pemerintah untuk mendukung industri penerbangan, misalnya, memberikan stimulus untuk fasilitas navigasi kalibrasi penerbangan di 44 bandara dan 100 fasilitas navigasi udara, memberikan subsidi berupa Public Service Obligation (PSO) kepada 168 bandara, dan bantuan keuangan lainnya berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) melalui pinjaman dan hibah luar negeri, serta pemberian relaksasi pembayaran PNBP.