Pendapatan Usaha BSDE Hanya Rp2,7 Triliun pada Kuartal I-2025

- Pendapatan usaha BSDE pada Kuartal I-2025 hanya Rp2,7 triliun, terkoreksi 28,44% dari tahun sebelumnya.
- Segmen penjualan unit, tanah lot, dan strata title menyumbang 85,21% dari pendapatan usaha konsolidasian.
- Laba bersih BSDE turun drastis menjadi Rp320,62 miliar, dengan margin laba bersih sebesar 11,87 persen.
Jakarta, FORTUNE - PT Bumi Serpong Damai Tbk membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,70 triliun sepanjang kuartal pertama 2025. Jumlah ini terkoreksi 28,44 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski begitu, Direktur BSDE menyampaikan Hermawan Wijaya menyatakan di tengah dinamika perekonomian nasional dan siklus musiman industri, kinerja BSDE pada awal tahun ini mencerminkan fundamental bisnis yang tetap solid.
"Terlebih tahun lalu kami mencatat pertumbuhan kinerja tertinggi dalam periode 2019-2024, sehingga Kuartal I tahun ini terjadi penyesuaian atau koreksi di pasar," kata dia melalui keterangan tertulis, Senin (26/5).
Capaian pada kuartal ini utamanya ditopang segmen penjualan unit, tanah lot, dan strata title dengan kontribusi mencapai 85,21 persen dari tiotal pendapatan usaha konsolidasian atau setara 2,30 triliun.
Setelah itu, segmen sewa tercatat sebagai kontributor pendapatan terbesar kedua, dengan total pendapatan sebesar Rp232,73 miliar atau berkontribusi sebesar 8,62 persen terhadap total pendapatan usaha konsolidasian.
Segmen pengelolaan gedung tercatat juga berkontribusi 3,49 persen, dengan membukukan pendapatan sebesar Rp94,25 miliar.
Beberapa pos pendapatan yang digolongkan sebagai segmen lain-lain, yakni jasa pengelolaan jalan tol, arena rekreasi, pelayanan air dan lainnya, semua ini membukukan total pendapatan sebesar Rp74,72 miliar atau setara kontribusi 2,77 persen.
Kinerja Keuangan 2025
Dari sisi operasional, pemilik dan pengelola kota mandiri BSD City membukukan laba kotor sebesar Rp1,70 triliun. Angka ini diperoleh setelah beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp1,00 triliun. Sementara, laba usaha berada di level Rp595,47 miliar.
BSDE juga membukukan total laba tahun berjalan sebesar Rp344,69 miliar, turun jauh dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,54 triliun. Dengan demikian laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp320,62 miliar, terkoreksi drastis dari Rp1,44 triliun pada kuartal pertama tahun sebelumnya.
Dari sisi neraca, jumlah aset tercatat sebesar Rp75,92 triliun. Jumlah liabilitas menurun menjadi Rp27,47 triliun dari sebelumnya Rp28,70 triliun. Sementara itu, jumlah ekuitas meningkat 2,38 persen menjadi Rp48,45 triliun.
Hermawan mengatakan meskipun terdapat penyesuaian margin, BSDE tetap membukukan rasio profitabilitas yang kompetitif. Margin Laba Kotor tercatat sebesar 62,82 persen, margin laba usaha 22,05 persen dan margin laba bersih sebesar 11,87 persen. BSDE juga mencatat tingkat pengembalian yang solid terhadap asset dan ekuitas. Return on Assets 1,82 persen (annualized) dan Return on Equity (ROE) sebesar 2,85 persen (annualized).
"Kinerja ini menjadi dasar yang kuat bagi BSDE untuk mendorong pertumbuhan di kuartal-kuartal berikutnya. Dengan proyek yang tersebar di kawasan strategis, kami optimistis meraih hasil optimal di akhir tahun ini," ujar dia.