Jakarta, FORTUNE - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan penjualan secara wholesale sepanjang 2023 mencapai 1,005 juta unit, sementara penjualan secara retail (dari dealer ke konsumen) hanya 998.059 unit. Sementara, target yang dicanangkan pada 2023 mencapai 1,05 juta unit.
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, mengatakan penjualan terhambat pada September dan Oktober menyusul kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) dan tingginya suku bunga Fed, yang berimbas pada pengetatan pembiayaan perbankan.
"Pada bulan-bulan itu Amerika menaikkan interest rates-nya sehingga dolar itu keluar. Karena dolar keluar, perbankan melakukan pengetatan peminjaman," kata Kukuh dalam acara bincang-bincang di Jakarta Selatan, Selasa (16/1).
Dengan meningkatnya suku bunga bank sentral AS, kata Kukuh, Bank Indonesia otomatis merespons untuk turut menaikan suku bunganya, dan berdampak kepada suku bunga pinjaman perbankan.
"Pinjaman diperketat penjualannya menurun, karena 80 persen penjualan kendaraan bermotor itu menggunakan pembiayaan dari jasa keuangan. Itu dampaknya," kata dia.
Bila mengacu angka penjualan wholesales pada 2023, angka terendah tercatat pada April, yakni mencapai 58.981 unit, dan September 79.919 unit. Dalam bulan lainnya, penjualan rata-rata 80.000 unit.