PPRE Raih Kontrak Baru Rp3,2 T hingga Q2-2025, Tumbuh 60%

Jakarta, FORTUNE - Emiten jasa pertambangan dan konstruksi Grup PP, PT PP Resisi Tbk (PPRE), mencatatkan kontrak baru senilai Rp3,2 triliun sampai dengan kuartal-II 2025.
Menurut Direktur Utama PT PP Presidi Tbk, Rizki Dianugrah, angka tersebut bertumbuh 60 persen (YoY) dari nilai kontrak baru Rp2 triliun pada periode yang sama di 2024.
Secara terperinci, kontribusi terbesar kontrak baru PPRE berasal dari segmen jasa pertambangan dan konstruksi (89,58 persen). Meski telah kuat di sektor tersebut, perseroan masih terus menjajaki peluang kemitraan strategis untuk memperluas cakupan bisnis, khususnya di sektor pertambangan.
"Kami terus mendorong peningkatan pendapatan dan kontrak baru melalui strategi yang adaptif dan fokus pada efisiensi operasional," kata Rizki dalam keterangannya, dikutip Senin (11/8) dari keterbukaan informasi.
Terbaru, PPRE telahmengumumkan kontrak baru proyek sipil senilai Rp144 miliar di Merauke, Papua pada Juli 2025. Lingkup pekerjaannya mencakup pemindahan tanah permukaan (stripping), pembangunan jalan sementara, dan pembangunan sistem drainase yang rencananya berlangsung selama 14 bulan.
Sejalan dengan pertumbuhan kontrak baru itu, PPRE membukukan pendapatan senilai Rp1,6 triliun hingga akhir Juni 2025. Segmen pertambangan berkontribusi paling besar, yakni 97,6 persen.
Kemudian, laba bersih perseroan tercatat naik 13,64 persen (YoY) dari Rp66 miliar menjadi Rp75 miliar. Katalisnya adalah peningkatan efisiensi dan efektivitas operasional perseroan.
Dari sisi profitabilitas, margin kotor perseroan naik menjadi 19,50 persen dari 18,05 persen pada kuartal-II 2024. Selain itu, rasio utang terhadap ekuitas (dept to equity ratio) perserpan turun dari 1,17 kali menjadi 1,12 kali.
" Di tengah dinamika industri yang terus berkembang, PPRE berkomitmen untuk menghadirkan solusi inovatif dan menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan. Kami optimistis terhadap prospek sektor pertambangan ke depan," kata Rizki.